Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Warga yang Mudik Pakai Sampan, Bajaj hingga Sepeda Ontel Meski Nyawa Taruhannya

Jika tak mampu untuk mudik menggunakan sarana transportasi berbayar maka mudik menggunakan sarana transportasi sekadarnya tak masalah.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cerita Warga yang Mudik Pakai Sampan, Bajaj hingga Sepeda Ontel Meski Nyawa Taruhannya
Kolase Foto Tribunnews.com
Warga yang mudik menggunakan sepeda ontel, sampan dan bajaj menempun jarak ratusan kilometer. 

Sebelum melanjutkan perjalanan, Darto juga memastikan rem bajajnya dalam kondisi baik dan bahan bakar yang digunakan cukup.

Mudik Pakai Sepeda Ontel

Lansia bernama Salikun Angle (62), melakukan perjalanan mudik menggunakan sepeda dari Tebet Jakarta tujuan Kebumen, Jawa Tengah.
Lansia bernama Salikun Angle (62), melakukan perjalanan mudik menggunakan sepeda dari Tebet Jakarta tujuan Kebumen, Jawa Tengah. (TribunJakarta/Yusuf Bachtiar)

Salikun Angel (62), pemudik sepeda yang melakukan perjalanan Jakarta Selatan - Kebumen berjanji tetap menjaga pausa selama melakukan perjalanan.

Dijumpai saat melintas di jalur mudik Kota Bekasi Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kamis (28/4/2022) malam, bersepeda tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap berpuasa.

Padahal jarak Jakarta Selatan ke Kebumen kurang lebih mencapai 450 kilometer.

Pastinya sangat menguras tenaga untuk melintasinya dengan bersepeda.

"Insya Allah puasa terus, makanya kita istirahat tidur siang," kata Angel di Bekasi.

Berita Rekomendasi

Angel memperkirakan bisa tiba di Kebumen tiga sampai empat hari. Sepanjang perjalanan itu, dia akan singgah di beberapa tempat untuk beristirahat.

"Saya sudah sering mudik menggunakan sepeda dari tahun 2012, sudah sering gowes pulang kampung," kata Angel.

Mudik 2022 kali ini, Angel mengaku hanya berangkat seorang diri. Meski sudah lansia, dia tidak khawatir lantaran hampir di setiap kota terdapat persinggahan.

Selain gemar bersepeda, lansia 62 tahun ini merasa lebih hemat biaya karana tak perlu memikirkan kocek untuk biaya bahan bakar.

Bagi Angel, bersepeda sudah menjadi kendaraan sehari-harinya.

Berseprofesi sebagai pemulung, sejak 2002 kemana-mana dia selalu menggunakan kendaraan ramah lingkungan tersebut.

Memilih sepeda dibandingkan kendaraan bermotor, Angel memiliki misi mulia, yakni merawat lingkungan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas