Sisir Sampah di Tol Demi Uang Tambahan untuk Lebaran, Pria Paruh Baya Ini Berjuang untuk Keluarga
Seorang pria yang tak muda lagi, disela-sela pekerjaannya ia tampak menyeka keringatnya menggunakan lengan bajunya.
Editor: Wahyu Aji
Hasim memiliki enam anak, satu diantaranya masih ada yang menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) duduk di kelas 2.
"Anak ada enam, cucu ada lima kalau nggak salah, anak saya satu masih SMA kelas 2," ujar Hasim.
Menjadi petugas penyisir sampah terasa berat bagi ia, kondisi badan sudah termakan umur yang tak lagi muda.
Hasim pada usia senjanya menolak untuk menyerah kepada keadaan dan tak menengadahkan tangan kepada anak-anaknya.
"Haram bagi saya minta ke anak, selagi saya masih bisa dan kuat bekerja, saya terus akan bekerja untuk keluarga," ucap Hasim tegas.
Bagi Hasim kondisi ekonomi keluarganya yang prasejahtera itu merupakan kegagalannya.
Ia dirundung rasa bersalah mendalam jika melihat kondisi ekonomi ia pun anaknya yang telah berkeluarga.
Kegagalan ia menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang yang lebih tinggi menjadi titik terpuruk yang mendalam di kehidupannya.
"Ya sekarang kondisinya begini, itu juga karena kegagalan saya sebagai orang tua, boro-boro kuliah, bisa sampai SMA aja sudah bersyukur," ujar Hasim.
Pada usianya yang lebih setengah abad itu, Hasim mengaku kerap dihambat oleh kondisi fisiknya.
Pekerjaan yang dilakukan selama ramadan ini, mau tidak mau ia kerjakan tanpa menjalankan ibadah puasa.
"Saya udah umur segini, bisa bekerja saja rasanya sudah untung, untuk puasa saya nggak bisa maksain badan, daripada nanti sakit," ucapnya.
Baca juga: Bawa Bekal Lengkap, Gelar Tikar di Pinggir Jalan, Warga Jaktim Ini Menikmati Momen Macet Saat Mudik
Tak punya pilihan lain, itulah yang Hasim rasakan saat ini, terik matahari, keringnya tenggorokan menahan dahaga, hingga keringat yang membanjiri tubuhnya, seakan menjadi cambuk untuknya agar tak menyerah kepada keadaan.
"Saya punya pesan begini, bekerja itu yang penting halal dan jujur, dua hal itu saja, pasti berkah untuk hidup," ujar Hasim sambil tersenyum kecil.
Pekerjaan yang dilakukan Hasim dan kedua rekannya saat ini juga menjadi peringatan keras bagi pemudik agar tak membuang sampah di ruas jalan tol.
Hasim mengatakan, pergi mudik tak dapat menjadi alasan untuk terburu-buru membuang sampah di jalan.
"Ya nggak bisa jadi alasan, masa pergi mudik jadi bebas (buang sampah sembarangan) begitu," ujar Hasim.