Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Partai Buruh Tetap Gelar Aksi May Day 14 Mei di Istora Senayan, Bawa 17 Tuntutan

Partai Buruh tetap akan menggelar aksi May Day di Istora Senayan pada 14 Mei mendatang. Mereka akan membawa 17 tuntutan dalam aksi tersebut.

Editor: Sri Juliati
zoom-in Partai Buruh Tetap Gelar Aksi May Day 14 Mei di Istora Senayan, Bawa 17 Tuntutan
Tribunnews/Rizki Sandi Saputra
Presiden Partai Buruh Said Iqbal (kedua kanan) saat ditemui awak media di Gedung Perfilman Usmar Ismail, Jakarta Selatan, Minggu (1/5/2022). Partai Buruh tetap akan menggelar aksi May Day di Istora Senayan pada 14 Mei mendatang. Mereka akan membawa 17 tuntutan dalam aksi tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Partai Buruh tetap akan menggelar aksi May Day di Istora Senayan pada Sabtu, 14 Mei 2022.

Pasalnya, pihak Partai Buruh sudah melakukan komunikasi melalui telepon dengan manajemen Istora Senayan.

Dalam komunikasi tersebut, manajemen Istora menyampaikan, pada 14 Mei, Istora kosong dan bisa digunakan.

Hal ini disampaikan Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menanggapi pernyataan yang disampaikan Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK).

Baca juga: Partai Buruh: Ada Dua Kegiatan Besar dalam Perayaan May Day 14 Mei 2022

Baca juga: Daftar Tanggal Merah dan Hari Besar Bulan Mei 2022, Hari Buruh hingga Kenaikan Isa Almasih

Diketahui, PPKGBK menyebut, tidak ada pemesanan venue Istora pada 14 Mei 2022 untuk kegiatan peringatan Hari Buruh.

PPKGBK juga mengatakan, saat ini, Istora GBK tidak dapat digunakan lantaran adanya perbaikan.

Buntut dari pernyataan PPKGBK tersebut, lanjut Said Iqbal, dinilai telah meresahkan buruh.

Berita Rekomendasi

"Partai Buruh menyayangkan rilis dari Pengelola GBK yang menyatakan, buruh belum melakukan pemesanan dan menyatakan Istora tidak bisa digunakan karena ada perbaikan hingga tanggal 14 Mei," kata Said Iqbal dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (7/5/2022).

Menurut Said Iqbal, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh sudah mengirimkan surat resmi kepada pengelola Istora Senayan kurang lebih tiga minggu sebelum lebaran.

Namun hingga saat ini, surat tersebut belum dijawab.

"Jadi tidak benar kalau buruh belum melakukan pemesanan," kata dia.

Selain itu, dalam komunikasi dengan manajemen Istora Senayan, diarahkan pendaftaran dilakukan secara online.

"Karena saat itu masih menunggu Jakarta International Stadium (JIS), buruh memang belum melakukan pembayaran DP yang diminta, yaitu Rp 100 juta. Tetapi pada prinsipnya, sudah dilakukan pemesanan," jelas Said Iqbal.

Ia juga menerangkan, hingga hari ini belum ada jawaban terkait permohonan surat permohonan dari Manajemen Istora Senayan.

Oleh karena itu, tiga hari lalu, KSPI mengirimkan surat kepada otoritas tertinggi pengelola GBK yakni pemerintah.

Terkait aksi May Day 14 Mei baik di DPR maupun Istora Senayan, buruh sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya

"Selain berkomunikasi dengan otoritas tertinggi pengelola GBK, buruh juga sudah berkomunikasi dengan aparat keamanan," katanya.

Bawa 17 Tuntutan

Dalam peringatan tersebut, Partai Buruh juga akan membawa 17 tuntutan, yaitu:

1. Tolak Omnibus law UU Cipta Kerja

2. Turunkan harga bahan pokok (minyak goreng, daging, tepung, telur, dll), BBM, dan gas

3. Sahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT), tolak revisi UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (PPP), tolak revisi UU Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB)

4. Tolak upah murah

5. Hapus outsourcing

6. Tolak kenaikan pajak PPn

7. Sahkan RPP Perlindungan ABK dan Buruh Migran

8. Tolak pengurangan peserta PBI Jaminan Kesehatan

9. Wujudkan kedaulatan pangan dan reforma agraria

10. Stop kriminalisasi petani

11. Biaya pendidikan murah dan wajib belajar 15 tahun gratis

12. Angkat guru dan tenaga honorer menjadi PNS

13. Pemberdayaan sektor informal

14. Ratifikasi Konversi ILO No 190 tentang Penghapusan Kekerasan dan Pelecehan di Dunia Kerja

15. Laksanakan Pemilu tepat waktu 14 Februari 2024 secara jurdil dan tanpa politik uang

16. Redistribusi kekayaan yang adil dengan menambah program jaminan sosial (jaminan makanan, perumahan, pengangguran, pendidikan, dan air bersih)

17. Tidak boleh ada orang kelaparan di negeri yang kaya

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas