3 Tahun Absen Halalbihalal, Momen Jelang Pensiun Anies Baswedan Jabat Tangan Pegawai Pemprov DKI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak bisa menutupi rasa bahagianya bisa kembali berjabat tangan dalam halalbihalal bersama pegawai di DKI.
Editor: Wahyu Aji
Berubahnya kebiasaan sopir yang tidak lagi 'ngetem' diharapkan bakal membuat pengguna kendaraan pribadi beralih ke kendaraan umum.
Jika jumlah kendaraan pribadi di jalanan Jakarta berkurang, maka kemacetan juga makin berkurang.
Dalam ceramahnya, Anies juga menyatakan, kembali ke UGM seperti pulang ke rumah.
Selain merupakan alumnus kampus tersebut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga menghabiskan masa kecilnya dekat dengan UGM.
"Saya tumbuh besar di UGM, rumah saya hanya 500 meter di utara Fakultas Kehutanan, utara Selokan Mataram. SD saya di Sekip, jadi pulang ke Kampus Gajah Mada pulang ke rumah sendiri," sebut Anies.
Anies juga bercerita, selama menjadi mahasiswa, kerap terlibat dalam penyelenggaraan beberapa acara.
Baca juga: Disebut Punya Peluang Menang, Demokrat Ungkap Kendala Pasangankan Anies-AHY di Pilpres 2024
Karenanya, saat mendapat undangan dari kampusnya, memori Anies kembali ke masa-masa harus mengundang orang untuk menjadi narasumber dalam acaranya.
"Saya bagian yang mengundang pembicara untuk datang, sekarang saya bagian diundang. Saya senang sekali Alhamdulillah bisa kembali ke kampus," kata dia.
Jurus Anies atasi kemacetan
Anies Baswedan mengungkap, penyebab kemacetan di Jakarta ialah banyaknya jumlah kendaraan pribadi.
Total ada 13 juta motor dan 3 juta kendaraan roda empat yang dimiliki 11 juta penduduk Jakarta.
"Karena itu, salah satu hal pertama yang kami coba lakukan ketika di Jakarta adalah mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan menambah jumlah kendaraan umum," ucapnya saat ceramah yang disiarkan kanal Youtube Masjid UGM dikutip Jumat (8/4/2022).
Beranjak dari hal ini kemudian Anies dan jajarannya menginisiasi program JakLingko.
Baca juga: Pasangan Anies-AHY Berpeluang Menang di Pilpres 2024 Versi SMRC
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun langsung mengumpulkan puluhan operator angkot, Metromini, hingga Kopaja.