15 Suspek Hepatitis Akut Terdeteksi di Indonesia, Menkes Budi Sadikin Sebutkan Cara Pencegahannya
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, saat ini tercatat 15 kasus dugaan atau suspek hepatitis akut di Indonesia.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, saat ini tercatat 15 kasus dugaan atau suspek hepatitis akut di Indonesia.
Tiga kasus pertama dilaporkan pada tanggal 27 April, beberapa hari setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan adanya kejadian luar biasa (KLB) atau outbreak di Eropa terkait hepatitis akut.
Menindaklanjuti hal itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah membuat Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology).
Dengan adanya SE itu diharapkan semua rumah sakit dan dinas kesehatan segera melakukan surveillance monitoring terhadap kasus hepatitis akut.
"Tanggal 27 April itu kita sudah langsung mengeluarkan surat edaran agar semua rumah sakit dan dinas kesehatan melakukan surveillance monitoring terhadap kasus ini," kata Budi dalam keterangan pers usai mengikuti rapat yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/5/2022).
Baca juga: Kata CDC AS Soal Kemunculan Wabah Hepatitis Akut pada Anak-anak
Baca juga: Vaksinasi Hepatitis B Saat Lahir Diklaim Bantu Lawan Infeksi Hati yang Mengancam Jiwa
Kemenkes, lanjut Budi, juga telah berkomunikasi dengan Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat dan Pemerintah Inggris untuk memperoleh informasi mengenai hepatitis akut.
Saat ini masih belum bisa dipastikan virus yang menjadi penyebab hepatitis akut.
Penelitian sedang dilakukan bersama-sama oleh peneliti Indonesia yang bekerja sama dengan WHO, Amerika Serijat dan Inggris.
"Memang kesimpulannya belum bisa dipastikan virus apa yang 100 persen menyebabkan adanya penyakit hepatitis akut ini," jelas Budi seperti dikutip Sekretariat Kabinet RI.
"Sekarang penelitian sedang dilakukan bersama-sama oleh Indonesia, bekerja sama dengan WHO dan kita bekerja sama dengan Amerika (Serikat) dan Inggris, untuk bisa mendeteksi secara cepat penyebab penyakit ini," tambahnya.
Namun, untuk sementara kemungkinan besar penyebab hepatitis akut adalah adenovirus strain 41.
"Kemungkinan besar adalah adenovirus strain 41, tapi ada juga banyak kasus yang tidak ada adenovirus strain 41 ini," kata Budi.
Lebih lanjut, hepatitis akut diduga masuk ke Indonesia setelah tiga anak dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit misterius ini.
Budi meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan melakukan tindakan pencegahan, di antaranya dengan menjaga kebersihan diri.