337 Sapi di Lumajang Terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku, Dinas Pertanian Bentuk Tim Satgas
Sebanyak 337 ekor sapi dikabarkan terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Sementara itu, di beberapa kecamatan, sapi-sapi telah diberikan suntikan oleh Dinas Pertanian.
Meski beberapa upaya untuk kesembuhan sapi-sapi tersebut telah coba dilakukan, namun ada beberapa warga yang panik.
Mereka yang panik, malah berupaya untuk sesegera mungkin menjual sapi-sapi miliknya.
Karena bagi mereka yang tinggal di desa, sapi adalah investasi atau harta benda.
Jika sapi mereka tidak bisa bertahan hidup dan akhirnya mati, maka kerugian akan didapat pemilik.
Kasus di Aceh
Sebanyak 30 ekor sapi di Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang juga mati karena terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), baru-baru ini.
Ke-30 ekor sapi yang mati tersebut mayoritas merupakan anak sapi.
Kadis Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Aceh Tamiang, Safuan mengabarkan, sebelumnya pada 4 Mei 2022, 2.273 ekor sapi yang teinfeksi suatu penyakit menunjukkan gejala yang sama.
Baca juga: Mentan SYL Jelaskan Soal Kondisi PMK Hewan Ternak
Yakni suhu tubuh hewan ternak itu tinggi dan terdapat bekas luka di kakinya.
"Yang terinfeksi sampai dengan tanggal 4 Mei 2022 sebanyak 2.273 ekor sapi yang teinfeksi (PMK)."
"Yang mati saat ini di angka 30-an, yang mati rata-rata anak sapi, yakni yang masih menyusui," kata Safuan dikutip dari tayangan Kompas TV, Rabu (11/5/2022).
Safuan mengatakan, upaya terus dilakukan demi mempertahankan kesehatan hewan ternak itu.
"Sampai hari ini kita hanya melakukan penyuntikkan pada sapi yang sakit, yakni obat antibiotik, obat penurun panas dan vitamin."