Airlangga Disebut Ciptakan Budaya Politik Baru, Bangun Koalisi di Awal, Bukan Koalisi Injury Time
Dalam momen itu, Airlangga menyebut bahwa ketiga partai itu bersatu tapi dia tak menyebut apakah ini sinyak koalisi di Pilpres 2024.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menggelar pertemuan dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.
Pertemuan tiga tokoh itu digelar di Rumah Heritage, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (12/5/2022) malam.
Dalam momen itu, Airlangga menyebut bahwa ketiga partai itu bersatu.
Namun, ia tak menjelaskan maksud pernyataan tersebut, apakah sinyal berkoalisi di Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Baca juga: Bilqis Jadi Motivasi Puan, Pengamat: Asal Kerja Keras Tak Perlu Risaukan Peringkat Elektabilitas
Menanggapi itu, Pendiri Cyrus Network Hasan Hasbi mengatakan, bahwa ujian terberat dalam kontetasi Capres bukan soal elektabilitas.
Tetapi, kemampuan membungkus koalisi partai pengusung di jauh-jauh hari.
"Elektabilitas tanpa partai pengusung itu ibarat kepala yang melayang-melayang tanpa badan dan kaki," kata Hasan Hasbi kepada wartawan, Jumat (13/5/2022).
Hasan juga menyebut, kemampuan membangun koalisi jauh-jauh hari itu menunjukkan leadership yang kuat.
Selain berani, ini juga akan jadi trendsetter budaya politik baru di Indonesia.
Dimana, selama ini terbiasa membangun koalisi dengan sistem kebut semalam, atau koalisi injury time.
"Nggak ada substansi sama sekali ketika injury time itu kecuali bicara angka atau sekadar terpaksa karena tidak punya pilihan lain," ucapnya.
Baca juga: Ketua Umum Golkar Instruksikan Seluruh Kader Kerjasama dengan PAN dan PPP
Baca juga: Isyaratkan Bakal Berkoalisi dengan Golkar dan PAN, Ketum PPP: Ingin Tunjukkan Kerjasama Lebih Awal
Hasan juga menyoroti apa yang dilakukan Airlangga dengan bertemu dua ketua umum partai, PAN dan PPP.
Menurutnya, Airlangga menunjukan wajah baru politik Indonesia yang lebih baik.
"Apa yang dilakukan oleh Airlangga semalam menunjukkan dia seperti air tenang yang menghanyutkan. Landscape politik Indonesia akan berubah secara drastis," jelasnya.