Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ade Armando Ceritakan Pengeroyokan yang Dialami: Kalau Saya Terlambat Ditolong, Bisa Mati

Ade Armando menceritakan pengeroyokan yang dialami. Dirinya mengungkapkan jika terlambat ditolong, bisa dipastikan dirinya dapat tewas.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Ade Armando Ceritakan Pengeroyokan yang Dialami: Kalau Saya Terlambat Ditolong, Bisa Mati
Tangkap layar dari YouTube CokroTV
Ade Armando saat menceritakan dirinya usai pengeroyokan yang dialaminya ketika menghadiri aksi demonstrasi di Gedung DPR/MPR pada 11 April 2022 di YouTube CokroTV, Sabtu (14/5/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Pegiat media sosial dan dosen FISIP Universitas Indonesia, Ade Armando menceritakan kejadian pengeroyokan yang dialaminya saat menghadiri aksi demonstrasi di Gedung DPR/MPR, Jakarta pada 11 April 2022 lalu.

Ade mengungkapkan bahwa saat kejadian pengeroyokan tersebut, ia berusaha untuk melindungi kepalanya dari sasaran.

Hal tersebut, katanya, lantaran kepala adalah sasaran utama bagi pengeroyok.

“Ketika terjadi pengeroyokan itu, sebenarnya yang jadi sasaran utama adalah kepala saya.”

“Kalau kepala depan bisa saya tutupi dengan kedua tangan saya, tetapi kepala atas dan belakang itu jadi sasaran utama tendangan-tendangan,” jelas Ade seperti dikutip Tribunnews dari CokroTV, Minggu (15/5/2022).

Baca juga: Ade Armando Terancam Dilaporkan PAN atas Pemberian Kuasa, Ini Respons Muannas Alaidid

Baca juga: Emak-emak Diduga Provokator Penganiayaan Ade Armando Belum Ditahan, Polisi: Fokus Kasus Pengeroyokan

Hanya saja, saa melindungi bagian kepalanya, bagian tubuh lain seperti perut, punggung tidak dapat dilindungi dari pukulan dan injakan massa.

Selain itu, Ade juga menceritakan, dokter menyatakan dirinya akan tewas jika terlambat ditolong oleh pihak kepolisian.

Berita Rekomendasi

“Kondisi terparahnya tentu saja bisa mati ketika itu. Jadi dokter bilang kalau saja terlambat barangkali 5-10 menit, polisi menolong saya, jadi berhasil menerobos pengeroyok, ada kemungkinan saya sudah mati atau meninggal dunia,” tuturnya.

Dirinya juga bersyukur bahwa pengeroyokan yang dialaminya tidak membuatnya sampai lumpuh atau hilang ingatan.

“Saya harus beruntung, saya juga sangat bersyukur kepada Allah. Ternyata saya masih dilindungi,” ungkapnya.

Saat ini, Ade mengatakan kondisinya saat ini jauh lebih baik.

Hanya saja, katanya, kondisinya dinyatakan tidak bisa kembali seperti sedia kala.

“Jadi ada persoalan genangan darah di otak saya. Ya mudah-mudahan bisa bersih sama sekali,” tuturnya.

Kemudian, Ade juga menuturkan, ada faktor lain yang membuatnya selamat dari pengeroyokan yaitu karena dirinya gemuk.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas