Hadiri Halalbihalal MUI, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan 3 Prinsip dalam Membangun Umat
Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin menghadiri Halalbihalal Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama BPKH dan Bank Muamalat di Jakarta pada Selasa (17/5/202
Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin menghadiri Halalbihalal Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama BPKH dan Bank Muamalat di Jakarta pada Selasa (17/5/2022).
Dalam sambutannya, Ma'ruf mengingatkan tiga prinsip yang menjadi acuan dalam membangun umat.
Hal tersebut, kata dia, MUI bertanggung jawab untuk membangun umat dan bangsa yang kuat sebagaimana visi utamanya dal perkhidmatan kepada umat dan bangsa.
"Oleh karena itu saya ingin mengingatkan kepada kita semua, terutama pengurus Majelis Ulama, prinsip-prinsip yang selama ini menjadi acuan kita," kata Ma'ruf dikutip dari kanal Youtube OFFICIAL TVMUI pada Rabu (18/5/2022).
Prinsip pertama, kata dia, adalah menjaga umat.
Menjaga umat, kata Ma'ruf, sebenarnya sesuai dengan perintah Allah SWT untuk menjaga diri dan keluarga dari api neraka bagi seorang muslim.
Namun demikian, kata dia, bagi para ulama sebagai pewaris para nabi dan juga para pemimpin tidak hanya bertanggung jawab menjaga diri dan keluarga melainkan juga menjaga umat.
Ia mengatakan, diri, keluarga, dan juga umat harus dijaga dari beberapa hal di antaranya dari akidah yang menyimpang, pemikiran yang melenceng, ataupun yang ekstrem.
Selain itu, diri, keluarga, dan umat juga harus dijaga dari makanan dan minum yang tidak halal serta muamalah yang tidak sesuai syariah.
Baca juga: Perguruan Silat Saling Lempar Batu Saat Pulang Halal Bihalal Gegerkan Madiun
"Karena itu yang diusung Majelis Ulama adalah pemahaman yang moderat. Ini tanggung jawab daripada Majelis Ulama," kata Ma'ruf.
Peinsip kedua, kata Ma'ruf, adalah penguatan umat terutama dalam bidang ekonomi dan pendidikan.
Menurutnya hal tersebut sesuai sabda Rasulullah SAW, yang menyatakan mu'min yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mu'min yang lemah.
Namun demikian, sebelum mengatakan jangan lemah, lanjut Ma'ruf, Nabi mengatakan agar umat juga meminta inayah atau pertolongan kepada Allah.
"Oleh karena itu kita harus melakukan penguatan-penguatan. Nabi sendiri mengatakan, jangan lemah. Umat itu jangan lemah, harus kuat," kata dia.
Prinsip ketiga, lanjut Ma'ruf, adalah menyatukan umat.
Bagi Ma'ruf, prinsip tersebut merupakan hal paling berat dibandingkan dua prinsip yang telah disampaikannya.
Oleh karena itu ia mengajak jajaran MUI untuk kembali kepada prinsip perjuangannya serta semangat bekerjanya.
"Bekerja dalam membangun agama ini tidak boleh sambilan. Itu berarti mengabaikan. Bagi ulama ya. Karena ulama itu pewaris nabi. Itu bukan pekerjaan sambilan, tapi pekerjaan utama, kepada umat, bangsa dan negara, dan tentu kepada niat yang baik kita, dan kembali bahwa kita tidak memiliki kekuatan kecuali dengan bantuan Allah," kata dia.