Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Singkat Hari Kebangkitan Nasional, Lengkap dengan Ucapan Selamat Harkitnas 2022

Hari Kebangkitan Nasional diperingati 20 Mei setiap tahunnya. Nama organisasi Budi Utomo tak luput dari Hari Kebangkitan Nasional.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Sejarah Singkat Hari Kebangkitan Nasional, Lengkap dengan Ucapan Selamat Harkitnas 2022
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Suasana pada acara hari Kebangkitan Nasional ke-111 tahun di Plaza Tenggara Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (20/5/2019). Acara yang dihadiri sejumlah seniman dan tokoh seperti Olga Lydia, ChristineHakim, Tika Bisono, Opie Andaresta, Arbain Rambey Darwis Triadi, Slamet Rahardjo, Tunggal Pawestri, Landung Laksono Simatupang, dan Lea Simanjuntak itu diisi dengan deklarasi kebangkitan Indonesia dalam rangka merawat dan persatuan Tanah Air di tengah tensi politik perhelatan Pemilu 2019. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini sejarah singkat Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas.

Hari Kebangkitan Nasional diperingati 20 Mei setiap tahunnya.

Nama organisasi Budi Utomo tak luput dari Hari Kebangkitan Nasional.

Budi Utomo yang didirikan tahun 20 Mei 1908 dan didirikan oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen).

Awalnya pembentukan Gerakan Budi Utomo dicetuskan oleh Wahidin Soedirohoesodo dan Soetomo.

Baca juga: Kumpulan 25 Ucapan Selamat Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2022

Baca juga: 40 Link Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 2022 dan Cara Bagikan ke Media Sosial

dr. Wahidin Soedirohusodo, Pendiri Organisasi Budi Utomo
dr. Wahidin Soedirohusodo, Pendiri Organisasi Budi Utomo (Tribunnewswiki.com)

Terbentuknya Budi Utomo menjadi awal mula pergerakan nasional.

Mengutip Bobo, Wahidin Soedirohoesodo merasa prihatin melihat kondisi masyarakat Indonesia tak mampu mendapatkan pendidikan formal dan melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi.

Berita Rekomendasi

Setelah mendapatkan dana dari para bangsawan Jawa dan belanda, Wahidin membentuk Studiefonds atau pengelolaan beasiswa.

Ia juga mencanangkan program berkeliling Jawa hingga singgah di STOVIA.

Di depan pelajar STOVIA, dr Wahidin berpesan soal pentingnya pendidikan sebagai saranan membebaskan diri dari keterbelakangan.

Dari sini, Sutomo dan Suraji bertemu dr Wahidin, membahas pentingnya organisasi demi mewujudkan cita-cita itu.

Pada 20 Mei 1908, di ruang Kelas Astronomi STOVIA, terjadi pertemuan yang menghasilkan terbentuknya organisasi Budi Utomo.

Lahirnya Budi Utomo menandai terjadinya perubahan bentuk perjuangan dalam mengusir penjajah, menjadi perjuangan dengan kekuatan pemikiran dan bersifat nasional.

Budi Utomo memelopori munculnya organisasi-organisasi pergerakan pada masa selanjutnya, antara lain Sarekat Dagang Islam, Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, dan Muhammadiyah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas