Apkasindo Apresiasi Langkah Jokowi Cabut Larangan Ekspor Minyak Goreng dan CPO
Asosiasi Petani Kelapa Sawit (Apkasindo) mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencabut larangan ekspor minyak sawit dan CPO.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Petani Kelapa Sawit (Apkasindo) mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencabut larangan ekspor minyak sawit dan Crude Palm Oil (CPO).
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya membuka kembali keran ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan minyak goreng setelah sebelumnya dilarang per 28 April 2022.
“Terimakasih dan Salam Hormat Kami Petani Sawit Indonesia Kepada Pak Jokowi,” kata Ketua Umum DPP Apkasindo Gulat Manurung dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Jumat (20/5/2022).
“Meskipun sulit dan berat menjalani 28 hari masa-masa sulit sejak Bapak melarang ekspor, berakibat anjloknya harga TBS (Tandan Buah Segar) kami petani sampai 70 persen, tapi kami Petani Sawit berhasil melalui nya dan menunjukkan komitmen bernegara,” lanjut dia.
Menurut Gulat, sawit merupakan sumber nafkah bagi para petani, sekaligus menjadi harapan dan masa depan ekonomi Indonesia.
Bahkan, kata dia, sawit juga menjadikan Indonesia negara yang disegani dunia.
Baca juga: Jokowi Buka Keran Ekspor CPO, Klaim Harga Minyak Goreng Sudah Turun
Dia bersama Apkasindo sepakat bahwa minyak goreng sawit (MGS) harus tersedia dan terjangkau bagi masyarakat dan mampu memenuhi kebutuhan domestik.
“Kami petani sawit sangat terhormat diberi kesempatan untuk mewujudkan harapan Presiden tersebut,” katanya.
Serangkaian keputusan yang ditempuh pemerintah, sambung Gulat, tentu sudah dipertimbangkan sebelumnya dari semua aspek secara terukur.
Menurut dia, keputusan pemerintah mencabut larangan ekspor minyak goreng dan CPO dapat dijadikan bahan introspeksi diri bagi petani sawit Indonesia.
Baca juga: DPR Dukung Kejaksaan Agung Tuntaskan Kasus Mafia Minyak Goreng
Dia menambahkan pencabutan larangan ekspor minyak goreng dan CPO menjadi pelajaran meningkatkan tata kelola sawit Indonesia dari aspek ekonomi, sosial, dan ekologi, khusunya bagi para petani.
“Larangan ekspor tersebut juga sudah menyadarkan Indonesia, betapa pentingnya Sawit untuk Indonesia, baik dari segi ekonomi, sosial dan keberlanjutan, bahkan dunia yang dulunya selalu menomor tigakan sawit, namun disaat yang bersamaan menjerit ketika keran eksport ditutup oleh Presiden,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memutuskan untuk membuka ekspor minyak goreng mulai Senin (23/5/2022).
Hal tersebut dilakukan karena menurut Jokowi kebutuhan nasional akan minyak goreng sudah terpenuhi.
Selain itu, harga rata-rata minyak goreng curah juga semakin menurun.
Jokowi menambahkan, keputusan pembukaan ekspor minyak goreng ini juga atas pertimbangan adanya 17 juta orang tenaga kerja di industri sawit.
"Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini. Serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga di insustri sawit, baik petani, pekerja dan juga tenaga pendukung lainnya," kata Jokowi dalam tayangan video di kanal resmi Sekretariat Presiden, Kamis (19/5/2022).
"Maka saya memutuskan bahwa ekspor minyak goreng akan dibuka kembali Senin (23/5/2022)," lanjutnya.
Namun, Jokowi menegaskan, walaupun kini ekspor kembali dibuka, pemerintah akan terus mengawasi pasokan minyak goreng dalam negeri bisa terpenuhi.
Jokowi juga menyebutkan bahwa pemerintah akan memastikan ketersediaan minyak goreng dengan harga yang terjangkau.
"Meskipun ekspor dibuka, pemerintah akan mengawasi dan memantau dengan ketat untuk memastikan pasokan terpenuhi dengan harga terjangkau," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.