Kenangan tentang Dr Achmad Yurianto dalam Catatan Egy Massadiah: yang Tak Tampak di Layar Kaca
Statusnya sebagai juru bicara pemerintah terkait Covid-19, membuat ia tampil di televisi setiap hari.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNERS - Nama Achmad Yurianto pun berkibar-kibar di Tanah Air.
Statusnya sebagai juru bicara pemerintah terkait Covid-19, membuat ia tampil di televisi setiap hari.
Tak pelak, emak-emak, bapak-bapak, sampai anak-anak pun mengenalnya.
Anda mungkin tahu lewat televisi, yang menayangkan kemun-culannya setiap hari mulai pukul 15.30 WIB.
Jika benar begitu, ikuti tulisan ini untuk mengenal lebih dekat sosok Yuri, termasuk kisah-kisah unik yang tidak tampak di layar kaca.
Kita telusur dulu sejarah kemunculannya. Sejak ditunjuk Menkes menjadi Jubir Pemerintah untuk Gugus Tugas Covid-19, Yuri menggelar press conference (prescon) dari kantor KSP (Kantor Staf Presiden).
Baca juga: Bagikan Kenangan tentang Achmad Yurianto, Menko PMK: Sosok Pekerja Keras, Tegas, dan Periang
Baru di awal Maret 2020, ia bergeser ke Graha BNPB, markas Gugas Covid-19, yang dikomandani Letjen TNI Doni Monardo.
Hampir satu bulan, Yuri ibarat burung elang yang terbang sendiri (solo flight).
Tidak ada tim yang khusus membantu. Bahan-bahan pun hanya didapat dari kantornya di Kemenkes.
Pendek kata, tidak ada tim yang menyiapkan prescon secara baik dan... profesional.
Setiap hari berbicara di hadapan para wartawan, ditayangkan televisi, dengan topik yang itu-itu saja, mendatangkan persoalan tersendiri.
Jika Anda melihat penampilan Yuri begitu tenang dengan tutur kata terstruktur, tidak demikian yang senyatanya.
Tiba saat Yuri menyebut kalimat majemuk yang kompleks dan menimbulkan multi tafsir di sebagian masyarakat.
Jika Anda masih ingat, pasca Yuri berbicara dikotomi kaya dan miskin, respon media (utamanya media sosial), justru kontra produktif.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.