Kenangan tentang Dr Achmad Yurianto dalam Catatan Egy Massadiah: yang Tak Tampak di Layar Kaca
Statusnya sebagai juru bicara pemerintah terkait Covid-19, membuat ia tampil di televisi setiap hari.
Editor: Malvyandie Haryadi
Sebab, ada kalanya, Yuri juga menghadirkan narasumber lain.
Yang tak kalah aktif membantu adalah kru TVRI yang dipimpin Bambang dan Danu Dirja, serta kru RRI Niar dan Sevira.
Di bidang live streaming, periode Maret dan April 2020 dikendalikan Ian Satriadi. Lalu sejak Mei hingga sekarang beralih ke Arie Bachdar.
Selain mereka, masih ada Savero, Satya, dan Basra.
Para mahasiswa relawan yang membantu visual-grafis untuk ditayangkan.
Last but not least, ada Kolonel Inf Kristomei Sianturi dan Kolonel Inf Fadjar Tjahjono dari Mabes TNI dan Kogabwilhan I yang membantu menerapkan protokol kesehatan sekaligus melancarkan proses produksi.
Kelancaran tugas tim ini tak lepas pula dari para personel di Pusdatinkom BNPB, di bawah arahan Kapusdatinkom Raditya Jati.
Pelan-pelan sentuhan itu mengubah panggung Yuri. Itu terjadi tanggal 26 Maret 2020. Artinya, sejak itu Yuri sudah tidak lagi “terbang solo”.
Arie membantu menyiapkan script sekaligus men-direct dan mengedit.
Arie pula yang mentradisikan rapat kecil membuat rancangan topik yang akan disampaikan keesokan harinya.
Termasuk menentukan durasi. Sebab, problem durasi yang tidak dibatasi, ada kalanya membuat Yuri blank dan gagal fokus.
Durasi yang terlalu lama juga membuat penonton merasa sedang menyaksikan monolog. Tanpa adanya script ditambah durasi tanpa batas, membuat berputar-putar.
Bicara Nonstop
Yang juga tak luput dari perhatian adalah floor director. Ia bertugas mengingatkan Yuri dengan timer.