Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kelompok Teroris Galang Dana Berkedok Kemanusiaan untuk Berangkat Jihad Hingga Beli Senjata

Polri mengingatkan masyarakat berhati-hati dengan penggalangan dana yang dilakukan kelompok teroris.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kelompok Teroris Galang Dana Berkedok Kemanusiaan untuk Berangkat Jihad Hingga Beli Senjata
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengimbau masyarakat berhati-hati dengan berbagai modus penggalangan dana yang dilakukan kelompok teroris. 

Cara ini digunakan kelompok teroris untuk mendanai dirinya sendiri untuk kegiatan terorisme.

"Aset pribadi merupakan salah satu cara untuk mendanai diri sendiri sebagai modal untuk melaksanakan kegiatan terorisme, pada aspek ini cenderung digunakan untuk biaya hijrah pergi ke luar negeri baik ke Suriah maupun Filipina untuk bergabung dengan kelompok ISIS yang ada disana," jelas Ramadhan.

Lebih lanjut, Ramadhan menjelaskan modus pengumpulan dana dengan cara merampok atau biasa disebut Fai.

Baca juga: Satu Terduga Teroris MIT Poso Menyerahkan Diri Diduga Karena Takut

Cara ini pernah dilakukan kelompok teroris Abu Roban dengan merampok bank BRI, Kantor Pos, hingga toko bangunan pada 2013 lalu.

"Di tahun 2016 ada juga yang melakukan perampokan toko emas untuk biaya hijrah ke Suriah. Kelompok MIT cenderung melakukan pencurian roda dua dan dijual yang uangnya dikirimkan ke kelompok MIT yang berada di gunung," jelas dia.

Ramadhan menambahkan kelompok teroris juga melakukan pengumpulan dana secara online.

Satu di antaranya dengan menggalang dana mengatasnamakan kegiatan sosial.

BERITA REKOMENDASI

"Mereka memanfaatkan media sosial untuk mencari sumbangan dari kelompoknya maupun orang umum dengan mengatasnamakan sosial agama dan pendidikan dengan mudah mendapatkan dana yang tidak sedikit dan cepat," katanya.

Lalu, kata Ramadhan, kelompok teroris juga memanfaatkan ruang digital untuk meminta sumbangan dari luar negeri.

Hal ini juga pernah terjadi kelompok teroris yang ditangkap pada 2016 lalu.

Baca juga: 24 Terduga Teroris Ditangkap di 3 Lokasi Berbeda, JMM: Perlu Deteksi Dini Potensi Terorisme

"Pada tahun 2016 kelompok AD Surakarta mendapatkan kiriman dana dari Bahrunaim yang berada di Suriah untuk melaksanakan tindak pidana terorisme bom bunuh diri di Polres Surakarta," jelasnya.

Ramadhan menerangkan modus terakhir dengan melakukan pinjaman online (pinjol) di berbagai platform.

Hal ini juga pernah diungkap oleh tim Densus 88 Antiteror Polri.

"Pengumpulan dana pinjol pada tahun 2019 kelompok AD Jawa Barat melakukan berbagai pinjaman online melalui berbagai jasa pinjol untuk mengumpulkan dana, mereka mampu mendapatkan belasan juta dari pinjol," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas