Remaja Ini Berbincang dengan Presiden Jokowi soal Pentingnya Pelibatan Anak dalam Forum GPDRR
Presiden Joko Widodo menyambangi Rumah Resiliensi Indonesia (RRI) sebagai bagian dari Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022.
Penulis: Reza Deni
Editor: Daryono
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyambangi Rumah Resiliensi Indonesia (RRI) di Bali Art Collection, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, sebagai bagian dari Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022.
Annisa, perwakilan Jaringan Penasihat Anak dan Orang Muda (Children and Youth Advisory Network/CYAN) Save the Children Indonesia berbincang singkat dengan Presiden Jokowi saat perjalanan keluar dari gedung acara tempat RRI diselenggarakan.
Annisa memaparkan pentingnya peran dan keterlibatan anak dan remaja di Children and Youth Forum for Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR).
“Kami sebagai anak muda berharap bukan hanya diberikan kesempatan untuk hadir, tapi bagaimana suara dan pendapat kami bisa didengarkan secara serius dan dipertimbangkan menjadi sebuah solusi,” kata Annisa dalam keterangan yang diterima, Rabu (25/5/2022).
Baca juga: Deretan Tugas Khusus yang Dipercayakan Jokowi Ke Luhut Hingga Dirinya Dijuluki Menteri Segara Urusan
Jokowi pun menyambut baik pernyataan dari Annisa.
Saat Annisa memperkenalkan diri, Presiden Jokowi berhenti dan mendengarkan aspirasi Annisa dengan baik.
Jokowi sepakat dengan apa yang dikatakan Annisa bahwa anak dan remaja juga harus terlibat di berbagai forum.
“Partisipasi anak adalah hak dasar anak yang harus dipenuhi. Apa yang Annisa katakan adalah aspirasinya untuk orang dewasa agar selalu melibatkan anak dalam setiap gerakan dan pengambilan keputusan, memperhitungkan suaranya, bukan sekadar formalitas."
"Save the Children selalu mengedepankan suara anak dalam program-program kami, salah satunya dalam kampanye Aksi Generasi Iklim yang diinisiasi dari, oleh, dan untuk anak,” kata Troy Pantouw, Chief of Advocacy, Campaign, Communication, and Media – Save the Children Indonesia.
Annisa (18) dan Ranti (17) merupakan perwakilan Save the Children dalam Children and Youth Forum for Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR).
Diketahui, survei Save the Children kepada lebih dari 400 anak tahun 2019 di Jawa Barat menemukan fakta bahwa 70 % anak tidak mengetahui cara menyelamatkan diri dari bencana.
Sementara itu, 80 persen anak memiliki ketertarikan untuk belajar mengenai program pengurangan risiko bencana.
Baca juga: Kisah Cinta Idayati dengan Anwar Usman, Awal Mula Kenal hingga Alasan Ketua MK Nikahi Adik Jokowi
Sebagai upaya untuk mencegah dan mengurangi risiko bencana terhadap anak, penting untuk memberikan ruang bagi anak-anak untuk bersuara, berkontribusi dan terlibat dalam pengambilan keputusan yang menetukan masa depan yang aman bagi mereka.
Tak hanya Presiden Jokowi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga sebelumnya juga menyambangi booth Save the Children di Rumah Resiliensi Indonesia.
Bintang juga berbincang dengan Ranti dan Annisa sebagai perwakilan Jaringan Penasihat Anak dan Orang Muda Save the Children Indonesia terkait peran dan keterlibatan anak dalam GPDRR 2022. Mereka bicara terkait pentingnya partisipasi anak.
“Tidak ada (suara anak) yang tidak penting, partisipasi kalian adalah hak anak,” kata Bintang Puspayoga saat menanggapi Ranti dan Annisa.(*)