Sosok Serma Eka, Prajurit Wanita Penguji Amunisi di Dislitbangad, Ibaratkan Senjata Suami Pertama
Serma (K) Anggraeni Ekawati Sagala menjadi prajurit dari Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) pertama bertugas sebagai penguji amunisi dan senjata api.
Editor: Adi Suhendi
"Tidak perlu lama adapatasi, kalau menembak itu kan kita bisa karena terbiasa lah ya, sudah lama nembak tapi lama enggak pegang senjata itu juga sudah tidak bisa sebagus itu," katanya.
Sebagai seorang atlet menembak dari TNI AD, Eka mengaku harus bisa merasakan terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian terhadap munisi dan senjata api.
"Jadi kalau ada ujian itu, sebelumnya ada pra-uji. Senjata itu harus saya pegang dulu, lihat dulu, saya harus merasakan dulu, latihan dulu," ujarnya.
Baca juga: Mengenal Dislitbangad, Tempat Uji Perlengkapan hingga Alutsista TNI AD
Ia ibaratkan senjata sebagai suami pertama.
"Saya menganggap senjata saya itu seperti suami pertama, ini gimana? saya harus kenal dia dulu gitu," katanya.
Meski sudah banyak menguji munisi dan senjata, Eka masih berharap bisa terus mengembangkan kemampuannya dalam menembak.
"Karena kan saya spesialisnya di pistol, saya bisa menggunakan senjata Sniper SPR 3, saya bisa menggunakan berbagai senjata yang belum pernah saya pelajari istilahnya sudah pernah pegang, cuma belum saya dalami saya bisa dalami disini," katanya.
Kedepan, wanita kelahiran Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), 5 Februari 1987 ituberharap TNI AD bisa mempunyai senjata-senjata yang mumpuni yang nantinya akan digunakan prajurit.
"Kadang saya pengen dalami sniper pengen dalami, masih banyak yang mau daya kalau ada uji senjata, nah senjata apa ini gitu, mau dong, mau coba. Ngisinya (munisi) gimana nih, perkenaaannya seperti apa nih," jelasnya.
Sebelumnya, Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad) melakukan uji laboratorium munisi kaliber 7,62 milimeter.
Pengujian terhadap munisi dari senjata sniper itu dilakukan di Laboratorium Dislitbangad di Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/5/2022) siang.
"Untuk uji hari ini kita akan laksanakan munisi kaliber 7,62 memang diharapkan nanti untuk standar tempur di senjata senapan tunduk atau sniper," kata Kadislitbangad Brigjen Pol Terry Tresna Purnama kepada wartawan di lokasi.
Terdapat dua jenis munisi kaliber 7,62 milimeter ini. Jenis pertama bernama MU2-M A1 dan MU2- A2.
Kedua tipe munisi tersebut dilakukan uji coba dengan jarak tembak 100 meter di dalam ruangan dan 900 meter di luar ruangan.