Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jaksa Kembali Hadirkan M. Kece Jadi Saksi di Sidang Kekerasan Irjen Napoleon Bonaparte Hari Ini

Sidang tindak kekerasan di dalam Rutan Bareskrim Polri atas terdakwa Irjen pol Napoleon Bonaparte

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Jaksa Kembali Hadirkan M. Kece Jadi Saksi di Sidang Kekerasan Irjen Napoleon Bonaparte Hari Ini
Rizki Sandi Saputra
YouTuber sekaligus korban dugaan tindak kekerasan di dalam Rutan Bareskrim Polri, Muhammad Kosman alias M. Kece mempraktikkan detik-detik pemukulan yang dilakukan oleh terdakwa Irjen Pol Napoleon Bonaparte di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (19/5/2022). 

"Berhubung pekan depan libur tanggal merah, maka sidang ditunda dan akan dilanjutkan dua minggu lagi tanggal 2 Juni 2022 dengan agenda yang sama. Sidang ditutup," ucap Djuyamto seraya menutup persidangan.

Baca juga: Video Saat M Kece Praktikkan Detik-Detik Pemukulan Oleh Irjen Napoleon Bonaparte di Rutan Bareskrim

Peragakan Pemukulan di dalam Rutan

YouTuber sekaligus korban dugaan tindak kekerasan di dalam Rutan Bareskrim Polri, Muhammad Kosman alias M Kece mempraktikkan detik-detik pemukulan yang dilakukan oleh terdakwa Irjen Pol Napoleon Bonaparte.

Kece menjelaskan kronologi sekaligus mempraktikkan pemukulan itu dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Kece dihadirkan sebagai saksi korban oleh jaksa penuntut umum (JPU).

Mulanya jaksa meminta kepada M. Kece untuk menjelaskan secara detail pemukulan yang dilakukan oleh Napoleon Bonaparte.

Dari situ M. Kece menyatakan kalau ada perdebatan antara dirinya dengan Napoleon terkait dengan konten yang dibuatnya sehingga menimbulkan kontroversi.

Perdebatan itu terjadi di kamar tahanan nomor 11 Rutan Bareskrim Polri yang di mana merupakan kamar dari M. Kece melakukan isolasi.

Berita Rekomendasi

"Di situ ada saya, Jenderal (Napoleon) dan Choky atau pak RT (sebutan penghuni tahanan)," kata M. Kece dalam sidang, Kamis (19/5/2022).

Dari perdebatan itu, Napoleon Bonaparte kata M. Kece memanggil seorang tahanan lain yang disebutnya merupakan ahli hadist.

Tak lama kata M. Kece, datang seorang ahli hadist yang diketahui bernama Ust Maman Suryadi yang merupakan Panglima Laskar FPI ke dalam kamar tahanan M. Kece.

Singkatnya, seorang yang diketahui bernama Maman Suryadi itu kata M. Kece melakukan pemukulan karena merasa tidak puas dengan jawaban Kece yang dinilainya menghina Nabi Muhammad.

"Kenapa kamu menghina Nabi Muhammad, dari mana kamu tahu, Nabi Muhammad berkepala besar?" tanya Maman Suryadi seperti yang disampaikan oleh M. Kece.

"Ada di suatu hadist," kata M. Kece mejawab perbincangan Maman.

"Dia (Maman ngomong) 'Gak ada itu, ah bohong' dia langsung pukul saya," ucap Kece.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas