Mendikbudristek Nadiem: 8 dari 10 Perusahaan Kesulitan Dapat Lulusan Siap Kerja
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan kurangnya lulusan perguruan tinggi di Indonesia yang siap kerja
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan kurangnya lulusan perguruan tinggi di Indonesia yang siap kerja.
Bahkan, kata Nadiem, 8 dari 10 perusahaan mengaku kesulitan mendapatkan lulusan siap kerja.
"Banyak sekali kita mendapat masukan dari berbagai macam rekruter, berbagai macam perusahaan di Indonesia bahwa mereka sulit sekali mendapatkan lulusan yang siap kerja ya, 8 dari 10 perusahaan di Indonesia," ungkap Nadiem dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode 20 secara daring, Jumat (3/6/2022).
Baca juga: Kemendikbudristek Berupaya Memastikan Lulusan Vokasi Mampu Ciptakan Lapangan Kerja
Sejumlah permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan perekrut, menurut Nadiem, tidak hanya pada aspek akademis.
Nadiem menilai kesiapan para lulusan perguruan tinggi terjun ke dunia industri menjadi masalah yang cukup besar.
"Isu utamanya yang mereka hadapi saat melakukan rekrutmen adalah sulit sekali mendapatkan lulusan yang siap kerja, anak-anak yang banyak yang belum punya pengalaman, yang relevan ke industri, pengalaman bekerja, pengalaman mengerjakan Project Based Learning," kata Nadiem.
Baca juga: Kemenag Akui Ada Dugaan Penyelewengan Dana BOP Pesantren Pada 2020
Menurut Nadiem, hal ini menjadi masalah yang serius bagi dunia industri.
Pemerintah, kata Nadiem, berupaya mencetak lulusan perguruan tinggi yang siap bersaing di tingkat dunia.
"Jadi ini masalah yang sangat akut, masalah yang sangat dirasakan industri kita pada saat ini," pungkas Nadiem.