Pengamat: Jika Tuduhan itu Tak Terbukti, Justru akan Menguntungkan Anies
Ujang meyakinkan kelompok yang mengagendakan deklarasi dukungan ini ingin menjatuhkan nama Anies Baswedan jelang pertarungan Pilpres 2024.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengungkapkan, ada dampak elektoral yang akan diperoleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai adanya deklarasi dukungan yang dikotori, dengan disertakannya bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) beberapa waktu lalu.
Ujang menyatakan, hal tersebut akan menguntungkan nama Anies Baswedan jika ternyata terbukti kelompok yang menggelar deklarasi tersebut bukan merupakan kelompok pendukung Anies.
"Jika tuduhan itu tak terbukti, justru akan menguntungkan Anies," ucap Ujang saat dimintai tanggapannya, Jumat (10/6/2022).
Oleh karenanya, dirinya meyakinkan kelompok yang mengagendakan deklarasi dukungan ini ingin menjatuhkan nama Anies Baswedan jelang pertarungan Pilpres 2024.
"Jadi karena itu, operasi ini ingin menghancurkan Anies, maka Anies bisa saja akan punya dampak elektoral," ujar Ujang.
Baca juga: Polisi Masih Periksa Panitia Deklarasi Anies Baswesan Capres 2024 Soal Bendera Diduga Milik HTI
Kekinian, pihak kepolisian dalam hal ini Polda Metro Jaya sudah melakukan penyitaan terhadap bendera HTI yang dikibarkan dalam agenda deklarasi dukungan Anies Baswedan.
Bahkan pihak kepolisian akan melakukan pendalaman untuk mengungkap maksud dan siapa oknum dibalik terselenggaranya agenda tersebut.
Sebelumnya, massa yang mengatasnamakan Majelis Sang Presiden menggelar deklarasi sebagai bentuk dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi Presiden RI periode 2024-2029 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022).
Namun sebelum kegiatan dimulai, ketegangan sempat terjadi lantaran ada empat bendera kalimat tauhid yang diduga atribut Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di atas panggung acara.
Dua orang panitia langsung meminta agar acara dihentikan sementara. Sebab, ada empat bendera yang diduga sebagai atribut HTI berada di atas panggung.
Satu orang panitia acara tersebut khawatir jika bendera itu berada di atas panggung akan menjatuhkan citra Anies Baswedan.
"Turunin itu bendera. Antum sayang Pak Anies nggak? Kalau sayang turunin itu bendera," kata salah satu panitia di lokasi.
Setelah itu, bendera itu diturunkan sehingga menyisakan bendera merah putih saja yang berada di atas panggung.
Diketahui, Kelompok massa yang menamai dirinya Majelis Sang Presiden menggelar deklarasi dukungan ke Anies Baswedan untuk menjadi Presiden RI pada 2024 nanti.