MUI Ungkap Donatur Khilafatul Muslimin: Berasal dari Jaringan 3 Negara Ini
Secara gerakan Khilafatul Muslimin memiliki keterkaitan dengan jaringan transnasional.
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi Khilafatul Muslimin disebutkan memiliki beberapa donatur transnasional, seperti jaringan Malaysia, Amerika Serikat (AS) hingga Arab Saudi.
Hal itu diungkapkan pengurus Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme MUI Makmun Rasyid dalam diskusi daring yang digelar MUI, Sabtu (11/6/2022).
Makmun mengatakan, secara gerakan Khilafatul Muslimin memiliki keterkaitan dengan jaringan transnasional.
Untuk itu, kata dia, bila ada audit anggaran maka akan terbuka siapa saja yang mendanai Khilafatul Muslimin.
Baca juga: Tangkap 2 Tokoh Penting Khilafatul Muslimin, Polda Metro Sita Uang Miliaran Rupiah
"Karena memang selama ini Khilafatul Muslimin ini mendapat dukungan tidak saja di Indonesia, tetapi juga dari luar negeri," kata Makmun.
Menurut Makmun, terdapat jaringan seperti di Amerika Serikat (AS), Malaysia dan Arab Saudi yang menjadi donatur Khilafatul Muslimin.
"AS pun ada orang yang menjadi supporting mereka yah. Malaysia, kalau tidak salah seingat saya bahkan dari Arab Saudi pun sudah ada menjadi donaturnya," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa secara legal Khilafatul Muslimin adalah yayasan yang mengedepankan aspek pendidikan dan kemanusiaan.
Baca juga: Polisi akan Dalami Dugaan Penyebaran Paham Khilafah di 23 Kantor Khilafatul Muslimin di Indonesia
"Di situlah jualan mereka," ungkap Makmun.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya kembali menangkap dua orang terkait Kelompok Khilafatul Muslimin di kantor pusatnya di Bandar Lampung, Sabtu (11/6/2022).
Meski begitu, pihak kepolisian belum membeberkan secara detil terkait dengan identitas kedua tersangka yang baru ditangkap.
"Hari ini kami menangkap dua tersangka (terkait kelompok Khilafatul Muslimin)," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi dalam keterangannya, Sabtu (11/6/2022).
Hengki hanya menyebut keduanya merupakan tokoh penting dalam kelompok tersebut.