KIB Dinilai Tak Kekurangan Kader Mumpuni untuk Jadi Capres 2024
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) komitmen akan memprioritaskan capres dari internal dalam kontestasi Pilpres 2024.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Diketahui, tiga tokoh tersebut yakni Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum PPP Suharso Monoarfa.
“Airlangga kader tulen Partai Golkar. Demikian juga dengan Zulhas PAN dan Suharso PPP. Masing-masing adalah politisi kawakan dan berpengalaman,” terangnya
Siti menambahkan, antara tiga ketum parpol tersebut memiliki tiga pangsa pasarnya sendiri.
Dirinya menyakini, ketiga tokoh tersebut cukup prospektif jika diusung sebagai capres atau cawapres di Pilpres 2024.
“Masing-masing dari mereka juga memiliki pangsa pasarnya sendiri. Sehingga bila diseriusi untuk dicalonkan kemungkinannya juga cukup prospektif,” jelas Siti.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyatakan, partainya tetap konsisten menjagokan Ketua Umum Airlangga Hartarto untuk menjadi calon presiden yang diusung oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Baca juga: Pengamat Sebut NasDem Akan Lebih Bagus Berkoalisi dengan Demokrat dan PKS, Ini Alasannya
Namun, Ace menekankan bahwa keputusan mengenai calon yang diusung oleh KIB akan diambil dari hasil diskusi antara ketua umum partai yang tergabung di KIB.
"Tentu Partai Golkar masih konsisten dengan keputusan Munas 2019 yang lalu di mana Pak Airlangga adalah calon presiden dari Partai Golkar," kata Ace di Jakarta, Senin (6/6/2022).
"Tetapi tentu dalam konteks Koalisi Indonesia Bersatu kami harus membahas bersama dengan ketua umum partai politik yang tergabung dalam KIB ini," sambungnya.
Ia menjelaskan, sejauh ini KIB belum membahas siapa sosok yang akan diusung sebagai calon presiden.
Ace menyebutkan, KIB ingin lebih dahulu membahas strategi pemenangan, visi misi dan platform perjuangan, serta tantangan yang akan dihadapi Indonesia di masa yang akan datang.
"Pembahasan tentang siapa capresnya, Pak Airlangga kan jelas sekali beliau menyampaikan, seperti kita menyusun sebuah buku. Ada chapter pendahuluan, ada chapter pembahasan, ada chapter menjelang kesimpulan," jelas Ace.