Pengamat Usulkan Prajurit TNI yang Bertugas di Wilayah Konflik Mendapat Tunjangan Lebih
Faktor ekonomi prajurit maupun keluarga prajurit yang ditinggalkan, bisa memicu munculnya persoalan di saat seorang prajurit menggemban tugas negara.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Willem Jonata
Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais), Soleman B Pontoh mengatakan, adanya oknum TNI AD yang menjual amunisi ke pihak musuh merupakan fenomena gunung es.
Oleh karena itu perlu jalan keluar atau solusi yang cepat agar tindakan tersebut tidak berulang di kemudian hari.
Menangis Saat Diinterogasi
Diberitakan sebelumnya, seorang oknum TNI, Praka AKG ditangkap aparat gabungan TNI dan Polri di Kabupaten Intan Jaya lantaran kedapatan menjual amunisi kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Dia kemudian diinterogasi oleh petugas.
Video interogasi itu lalu menyebar ke warga pengguna internet hingga viral di media sosial.
Dalam video itu, Praka AKG mengaku sudah dua kali menjual amunisi.
Pertama, dia menjual amunisi sebanyak lima butir.
Lalu yang kedua, lima butir lagi dijual kepada seseorang bernama Jhon Sondegau.
Total sudah 10 butir amunisi yang dijual Praka AKG kepada KKB Papua.
Tiap butir amunisi, dibanderol dengan harga Rp 200 ribu.
Penjelasan Kapendam
Dikutip dari Tribun Papua, Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Kav Herman Taryaman mengatakan, Praka AKG ditangkap pada Selasa (7/6/2022) sore, di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Menurut Herman, penangkapan Praka AKG itu berawal dari penangkapan FS.