Jokowi Disebut Akan Umumkan Perombakan Kabinet Hari Ini
Isu reshuffle kali ini semakin menguat dan akan dilakukan hari ini, Rabu (15/6/2022).
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu perombakan kabinet menteri atau reshuffle Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali berhembus. Bahkan, isu reshuffle kali ini semakin menguat dan akan dilakukan hari ini, Rabu (15/6/2022).
Memang, isu reshuffle kali sama seperti kabar reshuffle sebelumnya, dimana Partai Amanat Nasional (PAN) akan masuk ke dalam gerbong pemerintahan Jokowi.
Muncul sejumlah spekulasi bahwa reshuffle akan mengarah ke sejumlah menteri yang dinilai tak beri kontribusi ke pemerintahan. Adapun kabar menteri di luar partai politik yang akan tersingkir di kabinet tersebut.
Presiden Jokowi sebelumnya juga tak menampik soal akan segera mereshuffle kabinet. Saat peresmian Masjid At-Taufiq beberapa waktu lalu, Presiden hanya menjawab belum saat ditanya akan ada perombakan kabinet.
Merespons soal kabar reahuffle pada Rabu (15/6/2022) itu, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, bahwa perombakan kabinet merupakan hak mutlak dari Presiden.
Baca juga: Syahrul Yasin Limpo, Salah Satu Menteri Ekonomi yang Kena Reshuffle, Apa Tanggapannya?
Oleh karenanya, kata Pramono, Presiden bisa melakukan reshuffle kapan saja dan tidak harus menunggu hari Rabu, seperti kebiasaan Jokowi sebelumnya.
“Jadi yang namanya kabinet itu kewenangan sepenuhnya presiden. Presiden itu mempunyai hak prerogatif. Presiden mau ganti kapan saja ya terserah Presiden, mau hari ini mau besok, mau lusa, tapi kewenangan itu ada sepenuhnya pada presiden,” kata Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/6/2022).
Baca juga: Daftar Nama Menteri yang Pernah Dicopot Jokowi Sejak Dirinya Menjabat Sebagai Presiden Tahun 2014
Pramono pun tak menjawab tegas saat ditanya mengenai kemungkinan perombakan kabinet dilakukan Rabu esok (15/6/2022).
Dia menegaskan selama 8 tahun berjalannya pemerintahan ini, Presiden Jokowi sangat memahami apa yang menjadi kebutuhan kabinet sekarang ini.
“Ya yang jelas presiden kan beliau sudah 8 tahun di pemerintahan dan beliau tahu banget mana yang menjadi kebutuhan dari kabinet ini sehingga itu yang menjadi, beliau sangat tahulah,” ungkapnya.
Baca juga: Seusai Dipanggil Jokowi, Menteri Muhammad Lutfi Belum Terlihat di Kantor Kementerian, Ini Faktanya
Pramono mengatakan Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf masih berlangsung kurang lebih dua tahun, mendatang. Menurutnya, Presiden Jokowi sangat paham kebutuhan akan kecepatan dalam menjalankan program pemerintah.
“Pokoknya itu kewenangan sepenuhnya presiden, maunya kapan, orangnya ada dimana, partainya apa, kebutuhannya apa, presiden yang tau karena pemerintahan ini kan masih 2 tahun lagi sehingga dengan kebutuhan dan kecepatan itu, presiden yang memutuskan,” jelasnya.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengakui sudah mendengar akan ada kemungkinan reshuffle kabinet tersebut.
Namun, ia menyebut bahwa soal perombakan kabinet merupakan kewenangan panuh dari Presiden Jokowi.
”Sayup-sayup terdengar, dan bolak-balik isu ini muncul. Bagi PKB jelas, ini kewenangan Presiden dan kami berharap agar reshuffle tidak menambah beban karena pasti reshuffle ada dampak bagi menteri yang akan diganti atau menteri yang akan mengganti,” ujar Jazilul.
Pria yang akrab disapa Gus Jazil itu mengatakan bahwa saat ini yang harus menjadi perhatian adalah kondisi perekonomian global yang sedang terjadi krisis.
”Apakah nanti kalau itu yang menjadi referensinya maka menteri-menteri di bidang ekonomilah yang menjadi pengungkit agar Indonesia bisa bertahan bahkan bangkit,” terangnya.
Wakil Ketua MPR RI ini mengatakan bahwa jika terjadi krisis global maka akan sangat berpengaruh terhadapo perekonomian di dalam negeri.
”Saya dengar hargai capai sudah naik. Kalau subsidi BBM dicabut harga BBM naik, semuanya akan naik. Apakah reshuffle ini bagian dari ini atau tidak, saya nggak tahu, yang paling ngerti urgensinya ya Presiden,” tuturnya.
PKB, kata Gus Jazil, hanya menekankan bahwa hari ini rakyat perlu kepastian stabilitas ekonomi agar tidak was was.
”Kalau misalnya reshuffle itu memunculkan harapan baru, ya itu perlu. Tapi kalau reshuffle hanya jadi gunjingan, artinya sulit lho saat ini nyari orang untuk mengganti menteri yang betul-betul bisa tahan di situasi krisis atau minimal dia kreatif untuk membantu presiden,” katanya.
Gus Jazil justru menyentil dalam kondisi seperti ini malah beberapa Menteri lebih sibuk melakukan pencitraan.
”Malah sekarang menterinya banyak yang sibuk keluyuran, pencitraan. Iya kan?,” ungkapnya. DItanya wartawan siapa Menteri yang dimaksud? ”(Wartawan) kura-kura dalam perahu nih. Ya katanya (gambarnya) ada di ATM, di objek-objek wisata. Nggak ada soal, tapi saya pikir bukan itu dasar reshuffle,” tuturnya.
Bagaimana dengan menteri yang berasal dari PKB, Gus Jazil berharap tidak ada pergantian.
”Menteri-menteri PKB aman. Pokoknya kita berharap aman,” katanya
Sementara, PDI Perjuangan juga merespons soal kabar adanya reshuffle kabinet. Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Arief Wibowo mengatakan bahwa faktanya reshuffle tidak pernah terjadi saat ini.
Menurut Arief, justru kabinet saat ini dalam keadaan baik-baik saja.
"Jadi saya kira ya kabinet baik-baik saja tetapi kalau itu menyangkut kader partai kami sudah pasti kami akan berkomunikasikan sebaik-baiknya kepada Pak presiden secara khusus Ketua Umum (Megawati) karena menteri, wakil menteri presiden, wakil presiden adalah titah Ketua Umum," kata Arief di Jakarta.
Arief juga menyebut, partainya dalam kabinet dalam keadaan baik-baik saja. Bahkan, saat ini tengah fokus bekerja keras membantu Presiden.
"PDIP meyakini bahwa tidak akan ada masukan ke partai kami. Kami keluarga besat PDIP baik-baik saja, jumlah menterinya tetap seperti yang ada," terangnya.
PDIP juga menyambut baik jika kabar reshuffle diarahkan ke Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Karena, hal itu sepenuhnya kewenangan Presiden Jokowi.
"Baik-baik saja itu kewenangan presiden prerogratif presiden ya presiden mau ambil siapa aja boleh, itu kewenangan presiden. Apa kah nanti menyangkut hubungan partai lain apakah baik-baik saja. Saya kira tergantung presiden mengkomunikasikannya tetapi bagi PDIP kami sedang tidak ada masalah baik-baik saja, kami semua PDIP ora popo," pungkasnya. (tribun network/yuda).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.