Jokowi Sebut Adanya Negara yang Kehabisan Stok Minyak Goreng sebagai Bukti Nyata Krisis Pangan Dunia
Jokowi mengingatkan jajarannya agar mengambil sejumlah langkah antisipatif untuk mengantisipasi krisis global itu.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
Sehingga Jokowi meminta aparat negara harus memiliki kepekaan terhadap ancaman krisis.
"Inilah ketidakpastian yang tadi saya sampaikan dan kita semua harus tahu, harus mempunyai kepekaan, harus mempunyai sense of crisis semuanya. Kerja sekarang ini tidak bisa hanya makronya, tidak bisa," tegasnya.
"Mikronya, detail harus tahu. Inilah yang sering saya sampaikan ke Pak Ateh, Pak Kepala BPKP. Pak, detail ini dicek. Pak, detail ini tolong saya dibantu. Untuk apa? Policy-nya jangan sampai keliru," lanjutnya.
Maka dari itu, Jokowi mengingatkan ada tiga hal yang penting dari belanja pemerintah yang harus diperhatikan.
Pertama adalah menciptakan nilai tambah pada negara.
"Jangan beli hanya beli, belanja hanya belanja, harus memberikan nilai tambah pada negeri ini. Yang kedua, bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri, men-trigger pertumbuhan ekonomi. Yang ketiga, memang efisien. Ini harus," tegasnya.
Ia kembali mengingatkan jangan sampai Indonesia memiliki APBN dan APBD yang tinggi, tapi yang dibeli adalah produk-produk impor.
"Ini uang rakyat, uang yang dikumpulkan dari pajak, baik dari PPN, PPH badan, PPH perorangan, PPH karyawan, dari pihak ekspor, dari PNPB, dikumpulkan dengan cara yang tidak mudah, kemudian belanjanya belanja produk impor. Bodoh sekali kita," ucapnya.(tribun network/fik/dod)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.