Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Nilai Naiknya Harga Bahan Pokok Bukan Ulah Mafia

Zulkifli Hasan menilai fenomena melonjaknya harga bahan-bahan pokok dalam beberapa waktu terakhir bukan karena ulah mafia.

Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Nilai Naiknya Harga Bahan Pokok Bukan Ulah Mafia
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau harga bahan pokok di Pasar Koja, Jakarta, Jumat (17/6/2022). Zulkifli Hasan menilai fenomena melonjaknya harga bahan-bahan pokok dalam beberapa waktu terakhir bukan karena ulah mafia. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai fenomena melonjaknya harga bahan-bahan pokok dalam beberapa waktu terakhir bukan karena ulah mafia.

Dia mengatakan ada keterlambatan dalam pengambilan keputusan.

"Saya kira tidak (bukan karena) mafia. Ini kan ada kenaikan harga booming. Teman-teman punya CPO langsung jual cepat. Nah ada keterlambatan kita antisipasi,  kemudian dia mau dilonggarkan lalu kurang CPO-nya, terlambat gitu," kata Zulhas, sapaan karibnya, di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/6/2022).

Justru saat ini Zulhas menyebut harga-harga tengah dalam kondisi yang bagus.

"Nah ini yang harus kita urai di mana. Saya sudah tahu sekarang mengapa minyak di pasar-pasar itu. Saya sudah tahu sebab-sebabnya. sudah kita perbaiki, sudah ada jalan keluarnya," kata dia.

Baca juga: Jokowi: Luhut dan Zulkifli Hasan Minta Waktu 1 Bulan agar Penurunan Harga Minyak Goreng Merata

Dia meminta publik untuk menunggu hasil dari kebijakan pemerintah soal ini dalam jangka waktu satu hingga dua bulan.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut saat ditanya soal keberadaan mafia bahan pokok ini, Zulhas kembali mengatakan bahwa perdagangan itu hal yang biasa.

"Ada yang bagian untung lebih bagian yang kayak, ya biasa itu," tandasnya.

Dia lebih lanjut mengatakan bagaimana inflasi di Indonesia yang rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya

"Di dunia ada yang 10 persen karena memang 20 negara itu pangannya dilarang ekspor. belum lagi dampak perang Rusia-Ukraina," kata dia.

Pemerintah, dikatakan Zulhas, tetap melakukan subsidi terhadap bahan-bahan yang dirasa krusial untuk pangan

"Misalnya tadi kedelai, beras, pakan ternak jagung itu disubsidi Kalau yang lain naik itu ada, kita kan sudah tekan bekerja keras," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas