Presiden PKS Akhmad Syaikhu: Kami Berharap Bisa Peroleh 15 Persen Suara dalam Pemilu 2024
Dalam pidatonya, Presiden PKS Akhmad Syaikhu menargetkan partainya bisa memperoleh 15 persen dan lolos ke parlemen dalam Pemilu 2024.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Akhmad Syaikhu menargetkan partainya dapat memenangkan Pemilu 2024.
PKS menargetkan dalam pemilu mendatang, dapat memperoleh suara sebesar 15 persen dan lolos ke parlemen.
Hal itu disampaikan Presiden PKS Akhmad Syaikhu saat memberikan pidato politik dalam agenda Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang digelar pada Senin (20/6/2022).
"Mudah-mudahan akan ditargetkan kepada PKS dan DPP PKS bahwa 15 persen minimal itu akan bisa dicapai pada tahun 2024 yang akan datang," kata Akhmad Syaikhu di depan hadapan para pimpinan DPW hingga DPP PKS.
Dengan target minimal 15 persen suara tersebut, sambung Presiden PKS Akhmad Syaikhu, dari 575 kursi legislatif di DPR setidaknya ada 86 yang jadi jatah PKS nantinya.
Kendati untuk langkah terdekat PKS, Syaikhu menyatakan pihaknya nanti akan melakukan atau menjalin koalisi dengan partai politik lain guna memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen.
Di mana kata dia, dalam rencana menjalin koalisi tersebut pihaknya akan membuka seluas-luasnya kepada partai politik asalkan memiliki pemahaman dan target yang sama.
Baca juga: Presiden PKS Akhmad Syaikhu Tegaskan Tidak Akan Bentuk Tim Pemenangan Pemilu 2024
"Memiliki platform pembangunan yang sama yang ingin sama-sama membawa perubahan dan kita semua tentu menginginkan perubahan kita ingin ada kemajuan bukan teman dekat apalagi kemunduran," beber Syaikhu.
Tak hanya itu, Syaikhu turut menyinggung kecendrungan terciptanya politik oligarki dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
Syaikhu menyampaikan terkait banyaknya pihak yang mengganggap uang menjadi faktor seolah-olah yang paling menentukan kemenangan, sehingga oligarki berusaha mendekati dan ingin menguasai partai politik.
"Kita ingat mungkin beberapa tahun yang lalu ada broadcast yang sedemikian masif ya bahwa oligarki pun tadi ingin berusaha untuk menguasai partai politik," kata Syaikhu dalam sambutannya.
Dirinya secara tegas menolak praktik tersebut dengan mengingatkan kepada kader terkait jati diri PKS yang dimana bukan terbentuk dari seorang pengusaha atau pejabat.
Lebih jauh, Syaikhu juga menegaskan kalau kemenangan yang bisa diraih oleh PKS akan bisa didapatkan jika para kader bisa menegakan idealisme yang tetap menolak penerapan politik uang dan oligarki saat ini.
"Faktor penentu kemenangan tidak semata-mata karena uang yang berlimpah tetapi justru idealisme kita yang kemudian mendorong kemenangan itu pertolongan itu yang paling sangat menentukan adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala ya," beber Syaikhu.
Dirinya menyatakan, kunci kemenangan dalam melawan politik uang, adalah dengan menghidupkan politik pemberdayaan.
Oleh karena itu dirinya menegaskan kalau PKS bukanlah Partai yang bisa dikuasai atau bahkan dibiayai oleh oligarki terlebih dalam menyongsong pemilu mendatang.
"Oleh karena itu saya perlu tegaskan bahwa PKS is not for sale to oligarch tentu kita pun perlu berikhtiar, tentu kita pun perlu berikhtiar, Bagaimana kemudian mengatasi politik praktis yang sedemikian bertebarannya money politik di tengah masyarakat kita nampaknya perlu belajar pada berbagai fenomena dari anggota-anggota legislatif muda ya," tukas dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.