Hanya Diizinkan Keluar Rumah Jika Bertemu Presiden Jokowi, Megawati: Yang Paling Cerewet Mbak Puan
Cerita Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dilarang anak-anaknya untuk keluar rumah. Tapi boleh jika bertemu Presiden Joko Widodo
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku dilarang anak-anaknya untuk keluar rumah.
Mengatakan mengatakan, dari semua anak-anaknya hanya Ketua DPR RI Puan Maharani yang paling cerewet melarangnya keluar rumah.
"Yang paling cerewet Mbak Puan, tapi ya anak-anak semua sangat setuju saya ndak boleh keluar," kata Megawati pada pidato penutupan Rakernas II PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/6/2022).
Presiden ke-5 Republik Indonesia itu mengaku, dirinya diizinkan keluar ketika dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya hanya boleh diizinkan (keluar) kalau namanya dipanggil sama Pak Jokowi," ujar Megawati.
Sebelum Megawati menyampaikan pidato, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat membacakan beberapa poin rekomendasi hasil Rakernas.
Saat membacakan rekomendasi itu, ada momen menarik ketika Ganjar membacakan dengan lantang poin keempat rekomendasi tentang pencapresan di PDIP.
"Rakernas II Partai menegaskan bahwa penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung oleh PDI Perjuangan pada Pemilu 2024, berdasarkan keputusan Kongres V Partai, AD/ART Partai dan tradisi demokrasi partai adalah hak prerogatif Ketua Umum Partai, Prof DR. (H.C) Megawati Soekarnoputri," kata Ganjar.
Namun, saat membacakan kalimat 'hak prerogatif Ketua Umum Partai', Ganjar berhenti membaca karena langsung disambut riuh tepuk tangan para peserta Rakernas PDIP.
Berdasarkan pantauan di lokasi, hampir seluruh peserta Rakernas dalam ruangan pun bertepuk tangan.
Baca juga: Jawab Desakan agar Umumkan Capres PDIP, Megawati Masih Rahasiakan: Ya, Sabar Lah Sedikit
Kemudian, Ganjar melanjutkan membaca hasil rekomendasi hingga poin ke ketujuh.
Usai membacakan rekomendasi itu, Ganjar pun menyerahkan kertas hasil rekomendasi yang dibungkus map merah kepada Megawati Soekarnoputri.
Saat menyerahkan map itu, Ganjar memberi hormat dengan membungkuk di hadapan Megawati.