Beredar Video Ganjar Bertemu AHY di Masjid, Tampak Pula Jusuf Kalla, Ini Penjelasan Jubir Demokrat
Dalam perbincangan singkat yang terekam, keduanya sempat membicarakan Rapat Kerja Nasional PDI-P yang baru berakhir pada Kamis (23/6/2022) kemarin.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, Jumat (24/6/2022), beredar sebuah video yang memperlihatkan pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Pertemuan itu terlihat berada di sebuah masjid.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, video itu diambil saat AHY dan Ganjar menunaikan shalat jumat di Masjid Nurul Hidayah, Jakarta Selatan, Jumat (24/6/2022).
"Jumatan bareng saja, enggak ada agenda lain," kata Herzaky saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat.
Herzaky juga menegaskan bahwa pertemuan itu tidak dirancang sebelumnya.
"Kebetulan sama-sama jumatan di situ," ujar Herzaky.
Baca juga: Antara Ganjar dan Puan, Siapa Pantas Jadi Capres dari PDIP? Elektabilitas hingga Kata Sejumlah Pihak
Dalam video yang beredar, AHY dan Ganjar tampak berbincang singkat saat ke luar area masjid.
AHY mengenakan kemeja batik hitam bercorak cokelat dan masker hitam.
Sedangkan Ganjar mengenakan kemeja putih, peci hitam, masker merah-putih, dan menenteng sajadah.
Dalam perbincangan singkat yang terekam, keduanya sempat membicarakan Rapat Kerja Nasional PDI-P yang baru berakhir pada Kamis (23/6/2022) kemarin.
"Kemarin lancar ya Rakernas?" kata AHY.
"Alhamdulillah, Alhamdulillah, nge-camp dulu kita," ujar Ganjar.
Dalam video itu terlihat pula mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Ia shalat Jumat di masjid yang sama.
Adapun Ganjar yang merupakan kader PDI-P itu baru saja mengikuti Rakernas PDI-P yang berlangsung sejak Selasa (21/6/2022) hingga Kamis kemarin.
AHY Cawapres
Dalam beberapa hasil lembaga survei menempatkan nama AHY kandidat kuat calon wakil presiden (Cawapres) pada Pilpres 2024.
Selama ini AHY kerap dipasangkan dengan Anies Baswedan sebagai calon presiden atau Capres.
Bahkan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Alfian Mallarangeng menampilkan data perihal elektabilitas AHY.
Andi mengatakan elektabilitas AHY sebagai Capres 2024 berada di urutan kedua setelah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Demikian Andi Alfian Mallarangeng merespons hasil survei Litbang Kompas soal elektabilitas AHY kepada Kompas.TV, Kamis (23/6/2022).
“Sebenarnya angkanya relatif stabil. Walau, dalam perhitungan survei kami angkanya lebih tinggi, tetapi memang masih lebih rendah dari elektabilitas Partai Demokrat,” ucap Andi.
“Namun demikian, jika dibandingkan dengan Ketum-ketum partai lainnya, elektabilitas Ketum AHY berada di urutan kedua setelah Pak Prabowo.”
Survei Ganjar
Nama Ganjar Pranowo kerap berada dalam tiga besar capres.
Terbaru dari hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan bulan Juni 2022 ini memperlihatkan nama Ganjar di posisi dua.
Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto paling tinggi untuk Pilpres 2024.
Prabowo mendapatkan 25,3 persen sedangkan Ganjar Pranowo berada di posisi kedua dengan 22,0 persen.
Kemudian, disusul nama Gubernur DKI Anies dengan 12,6 persen.
Ketiga sosok bakal capres di papan atas itu telah menyerap tiga perlima total elektabilitas semua nama yang digadang-gadang maju dalam pemilu 2024.
Jusuf Kalla Temui SBY
Wakil Presiden ke-10 RI, Jusuf Kalla, bertemu dengan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Keduannya bertemu di kediaman SBY di Cikeas, Jawa Barat,pada Kamis (23/6/2022) pagi.
Pertemuan dua sahabat tersebut dibagikan oleh Staf Pribadi SBY dalam akun twitter pribadinya @OssyDermawan.
"Hari ini, 23 Juni 2022 Pukul 09.45 WIB, mantan Wapres Bapak Jusuf Kalla bertemu dengan Bapak SBY di Cikeas."
"Pertemuan di antara dua sahabat tersebut berlangsung dalam suasana yang penuh keakraban, sambil mengenang kebersamaan masa lalu ketika sedang mengemban amanah rakyat," tulis Staf Pribadi SBY, Ossy Dermawan, Kamis (23/6/02022).
Dikatakan Ossy, meski Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat dan eks Ketum Golkar itu tidak lagi aktif dalam kegiatan politik, keduannya masih terpanggil untuk memberikan sumbangsih terhadap negara.
Yakni ikut memikirkan jalan menuju Indonesia yang lebih baik dan lebih sejahtera.
"Dalam pertemuan tersebut juga dilakukan tukar menukar pikiran dan pandangan menyangkut masa depan bangsa dan negara kita."
"Meskipun keduanya tidak lagi aktif dalam kegiatan politik sehari-hari, namun masih terpanggil untuk ikut memikirkan jalan menuju Indonesia yg lebih baik dan lebih sejahtera," tulis Ossy.
Untuk diketahui, SBY dan JK merupakan pasangan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2004-2009.
Keduanya berpisah ketika sama-sama maju menjadi capres di Pilpres 2009.
SBY yang menggandeng Boediono sebagai cawapres kala itu akhirnya keluar sebagai pemenang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.