Membedah Peta Politik di 2024: Pilpres Maksimal Hanya Diikuti 4 Capres, Gerindra Satu di Antaranya
Bagaimana peta parpol-parpol untuk bisa mendapatkan tiket mengusung capres? Siapa paling berpeluang ajukan calon internal?
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilu 2024 masih menyisakan waktu sekitar 20 bulan lagi tapi sejumlah tokoh politik sudah mulai pasang kuda-kuda.
Sebut saja Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, hingga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang marak melakukan safari politik.
Safari politik elite-elite partai tersebut juga telah menghasilkan beberapa koalisi dini yang nantinya sangat mungkin berubah.
Saat ini sudah ada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digawangi Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Ada Koalisi Semut Merah yang digagas oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ada juga koalisi “Kebangkitan Indonesia Raya” yang digagas oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, saat berkunjung ke kediaman Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Pertanyaannya, bagaimana sejatinya peta parpol-parpol ini dalam rangka bisa mendapatkan tiket untuk mengusung capres? Bagaimana implikasinya terhadap elektoral parpol-parpol tersebut?
Baca juga: PDIP Sebut Sulit Koalisi dengan Demokrat, Andi Arief : Bertabrakan, Catat Janji Kami Ini
Kepala Peneliti Litbang Sin Po Syahrial Mayus, dalam keterangannya, mengatakan, untuk menjawab pertanyaan peta parpol-parpol untuk bisa mendapatkan tiket mengusung capres, maka harus dilihat terlebih dahulu komposisi perolehan kursi parpol-parpol di DPR RI.
Selanjutnya dipermutasikan atau dikombinasikan dengan mengacu aturan presidential threshold 20 persen.
Saat ini, ada 9 parpol berkursi di DPR RI dengan komposisi antara lain:
-Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memiliki 22,3 persen kursi
-Partai Golkar sebanyak 14,8 persen,
-Partai Gerindra sebanyak 13,6 persen
-Partai NasDem sebanyak 10,3 persen