Hilma Bersama 2-000 Ulama dan Kiai Se-Madura Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo Maju di Pilpres 2024
Ketua Umum Hilma, KH Jakfar Shodiq Fauzi mengatakan Ganjar didukung karena merupakan figur pemimpin yang sederhana dan kuat.
Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN - Himpunan Lora Madura (Hilma) bersama dengan 2.000 Ulama dan Kiai se-Madura mendeklarasikan dukungan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menjadi Presiden Indonesia periode 2024-2029.
Dalam rangkaian deklarasi, mereka juga menggelar Istigosah Kebangsaan dalam rangka mendukung dan mendoakan Ganjar Pranowo sukses menjadi Presiden 2024.
Deklarasi diadakan di Pondok Pesantren Abu Syamsuddin, Dusun Batu Ampar, Desa Pangbatok, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Provinsi Jawa Timur.
Ketua Umum Hilma, KH Jakfar Shodiq Fauzi mengatakan Ganjar didukung karena merupakan figur pemimpin yang sederhana dan kuat.
Baca juga: Respons Puan Maharani Soal Dorongan Berduet dengan Ganjar di Pilpres 2024
Ganjar juga diakui dekat dengan alim ulama dan umat Islam.
Salah satu buktinya yaitu Ganjar menggandeng H. Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, putra dari KH Maimun Zubair untuk dijadikan Wakil Gubernur Jawa Tengah.
"Dia cinta dan dekat dengan ulama. Insya Allah Kiai dan Ulama se-Madura suka dengan beliau, karena di Madura, sekitar 60 persen adalah alumni atau pernah belajar ke Mbah Maimoen," kata Jakfar usai deklarasi di Ponpes Abu Syamsudin, Sabtu (25/6/2022).
Menurut Jakfar, Ganjar merupakan sosok yang punya ketegasan sikap terhadap kelompok radikal intoleran, serta komitmen terhadap Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
Jakfar pun menyatakan Hilma dan forum silaturahmi Ulama dan Kiai Madura telah siap mengawal dan memenangkan Ganjar sebagai Presiden Indonesia.
"Mendorong partai politik untuk mendengarkan aspirasi ulama dan kiai dalam mengusung capres demi Indonesia yang lebih baik," tegas Jakfar dalam sambutannya.
Menurut dia, Ulama dan Kiai yang hadir sebanyak 2000 orang.
Mereka perwakilan dari Ulama, Kiai dan Lora se-Madura.
"Yang hadir ulama, kiai, lora, santri dan masyarakat, ada 2000 lebih," ucapnya.