Ketua Umum KNPI Yakin Visi Activispreneur Lahirkan Aktivis 'Paket Komplet'
Ryano memaparkan bahwa konsep Activispreneur yang notabene visi KNPI ke depan, diharapkan mampu memperkuat SDM pemuda bangsa.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu persoalan klasik yang dihadapi aktivis adalah ihwal kemandirian ekonomi.
Berbeda dengan entrepreneur, yang notabene memiliki karakter mandiri, inovatif serta 'kuat' secara ekonomi.
Kendati demikian, seorang aktivis memiliki keunggulan tersendiri dari sisi networking hingga senantiasan mengedepankan sisi intelektual.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum DPP KNPI, Muhammad Ryano Panjaitan ketika memberikan sambutan di acara Muktamar Bersama Ikatan Sarajana Al Washliyah belum lama ini.
Ryano menjelaskan bahwa dua kekuatan ini harus disatukan dengan apa yang disebut 'Activispreneur'. Sehingga kedepan lahir para aktivis yang memiliki kemandirian ekonomi, tanpa kehilangan nilai aktivismenya.
Baca juga: Kerap Langgar Aturan, Pemda Diminta Evaluasi Izin Usaha Holywings, KNPI: Cabut Saja Seluruh Cabang
"Kuat dalam intelektual dan juga mandiri secara ekonomi. Itu yang akan kita bangun. Paket komplet," ujar Ryano melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (25/6/2022).
Ryano memaparkan bahwa konsep Activispreneur yang notabene visi KNPI ke depan, diharapkan mampu memperkuat SDM pemuda bangsa.
Dia ingin KNPI banyak merealisasikan program-prgoram yang memiliki korelasi nyata dalam peningkatan kapasitas pemuda.
"Dan ini butuh komitmen semua pihak, tak terkecuali kawan kawan di Al Washliyah," tambah dia.
Dalam kesempatan itu, Ryano juga menyinggung ihwal pentingnya peran organisasi Al Washliyah di awal Kongres Penyatuan Pemuda KNPI di Hotel Sultan.
"Salah satunya dari para senior di Al Washliyah. Kami banyak bertukar pikiran tentang bagaimana menyatukan KNPI, supaya lebih solid," jelas dia.
Ryano berharap seluruh OKP yang berhimpun di bawah KNPI, untuk bersama-sama melakukan aksi nyata. Terutama mengenai pemberdayaan pemuda bangsa.
"Tugas kita menghidupkan organisasi, bukan mencari hidup di organisasi. Mindset itu harus terus menggema di pikiran kita," tegas dia.
"Masih banyak tugas kita. Orientasi kita sekarang adalah bagaimana memperkuat basis SDM pemuda Indonesia," pungkasnya.