Jelang Puncak Haji, Kemenag Minta Jemaah Haji untuk Menjaga Stamina
Jemaah haji Indonesia diminta terus menjaga stamina dengan meminimalisir kegiatan ibadah di luar pemondokkan menjelang puncak haji Arafah
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama mengingatkan kepada jemaah haji Indonesia untuk terus menjaga stamina dengan meminimalisir kegiatan ibadah di luar pemondokkan menjelang puncak haji Arafah Muzdalifah dan Mina (Armuzna).
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsyad Hidayat mengatakan langkah ini dilakukan agar rukun dan wajib haji tetap.
"Beberapa hari ini sebelum pelaksanaan Armuzna, jemaah haji kita minta untuk meminimalisir aktivitas-aktivitas yang lain misalnya umroh. Artinya bagaimana agar jemaah haji untuk menghemat tenaga dan energi sehingga pada puncak haji nanti pada saat wukuf dalam kondisi sehat," ujar Arsyad melalui keterangan tertulis, Senin (27/6/2022).
Arsyad mengatakan jemaah-jemaah haji yang terlalu bersemangat, dikhawatirkan pada hari puncaknya tidak bisa melakukan wukuf.
Bahkan kalau bisa shalat fardhu-nya dilakukan di masjid-masjid sekitar pemondokan atau mushalla di hotel jamaah. Meski jika memungkinkan bisa melakukan shalat di Masjidil Haram.
Baca juga: Kemenag Bentuk Satgas Operasi Khusus untuk Hadapi Puncak Musim Haji
"Ibadah haji itu ya Arafah. Jangan nanti sunnahnya didahulukan, yang menjadi wajib itu karena kondisinya lemah tidak bisa melakukan wajib dan rukun haji. Ini kan rugi sekali," ungkap Arsyad.
Apalagi, kata Arsyad, jemaah haji di Madinah pada 27 Juni 2022 sudah bergerak ke Makkah tinggal menunggu jamaah terakhir dari Indonesia sekitar 20 ribuan jamaah, yang diterbangkan melalui bandara Jeddah dan kemudian langsung di Makkah.