PROFIL Sunny Tanuwidjaja, Eks Staf Ahok yang Mundur dari PSI, Berbalik Dukung Anies Baswedan
Inilah profil Sunny Tanuwidjaja, berbalik ke Anies Baswedan usai mundur dari PSI.
Penulis: Nuryanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Sosok Sunny Tanuwidjaja menjadi perbincangan setelah mundur sebagai Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Sunny Tanuwidjaja mundur dari PSI dan berbalik mendukung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Seperti diketahui, PSI sampai saat ini masih menjadi oposisi bagi Anies.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, menjelaskan Sunny sudah mundur sejak satu tahun yang lalu.
"Sunny mundur atas keinginannya sendiri, karena beliau menyadari akan memilih jalan politik yang berbeda dengan PSI," ujarnya kepada wartawan, Rabu (29/6/2022), dilansir Tribunnews.com.
Baca juga: Jejak Sunny Tanuwidjaja, Mantan Staf Ahok Ikut Dirikan PSI Kini Mundur Demi Dukung Anies Baswedan
Ia menyebut, Sunny sebagai seorang gentleman karena mengaku mendukung Anies.
"Dan untuk itu beliau mengundurkan diri. Beliau tahu persis sikap PSI terhadap Anies sangat clear tidak akan mentoleransi politik identitas yang dimainkan Anies untuk meraih kekuasaan," terangnya.
Profil Sunny Tanuwidjaja
Berdasarkan akun linkedIn miliknya, Sunny Tanuwidjaja pernah menjadi peneliti di Central for Strategic and International Studies.
Ia merupakan seorang Doktor Ilmu Politik dari Universitas Northern Illinois, Amerika Serikat (AS).
Sunny Tanuwidjaja masuk ke PSI sekitar tahun 2018.
Baca juga: Sunny Mantan Staf Ahok Berbalik Arah Mendukung Anies Baswedan, M Taufik: Bagus Dong
Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Sunny Tanuwidjaja merupakan orang dekat mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Pada 2012, Sunny menjadi staf Ahok saat Ahok menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Diketahui, Sunny Tanuwidjaja merupakan sepupu menantu Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinar Mas Group, ayah Franky Wijaya.
Ia juga dekat dengan taipan minyak kelapa dan ekspor kayu Peter Sondakh, bos PT Sinar Mas Franky Wijaya, dan bos Lippo Mochtar Riady.
Dilansir Kompas.com, Sunny pernah bergabung dengan lembaga kajian dan riset opini publik terkait politik yang didirikan Ahok bernama Center for Democracy and Transparency (CDT).
Dia juga sempat menjabat sebagai direktur eksekutif CDT.
Baca juga: Sunny Tanuwidjaja Mundur dari PSI, Kini Berbalik Dukung Anies Baswedan
Saat itu, Ahok mengaku tak memberi honor ke Sunny, padahal staf ahli lainnya diberi honor antara Rp 10-20 juta per bulan.
Akibat kedekatannya dengan Sunny, Ahok sempat dipanggil sebagai saksi dalam sidang kasus korupsi penyusunan rancangan peraturan daerah (Raperda) Reklamasi dengan terdakwa eks anggota DPRD DKI, M Sanusi dan mantan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), Ariesman Widjaja.
Sunny disebut-sebut sebagai penghubung antara para pengembang yang terlibat dalam reklamasi pantai utara Jakarta dengan Ahok.
Sunny juga disebut-sebut melakukan komunikasi intens dengan pengembang dan DPRD DKI terkait reklamasi pantai utara Jakarta.
Namun, Sunny Tanuwidjaja membantah hal tersebut.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Reza Deni) (TribunnewsWiki.com/Rakli Almughni) (Kompas.com/Adhyasta Dirgantara/Rakhmat Nur Hakim)
Berita lain terkait Sunny Tanuwidjaja