1.000 PTS Terlibat Kolaborasi Percepatan Digitalisasi untuk Imbangi Kemajuan Teknologi
Seribu perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia terlibat dalam kolaborasi percepatan digitalisasi untuk imbangi kemajuan teknologi
Penulis: Willem Jonata
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seribu perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia terlibat dalam kolaborasi PT IndoSterling Technomedia Tbk (TECH) dan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI).
Kolaborasi tersebut memberikan dampak positif dalam upaya percepatan digitalisasi sekaligus wujud nyata reformasi digital perguruan tinggi.
Menurut CEO PT IndoSterling Technomedia Tbk (TECH), Billy Andrian, ini menjadi komitmen berkesinambungan yang diawali dengan semangat mewujudkan Program Kampus Merdeka.
“TECH dan APTISI adalah dua entitas yang memiliki tujuan akhir yang sama, mempersiapkan generasi Indonesia yang tanggap perubahan dan tidak gagap menghadapi laju perkembangan teknologi yang tidak akan pernah berhenti,” kata Billy, menjelang pembukaan Rembug Nasional dan Rapat Pengurus Pusat Pleno Ke-1 APTISI di Nusa Dua, Bali.
Menurut Billy, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) harus mampu mengimbangi kemajuan dunia teknologi.
Ia melanjutkan, melalui Edufecta dan bersama APTISI, TECH akan terus berkontribusi positif mendampingi dunia pendidikan tinggi di Indonesia.
Baca juga: Digitalisasi Rambah Dunia Seni, Platform Ini Jadi Alternatif Kenalkan Lukisan Kanvas ke Mancanegara
Rembug Nasional dan Rapat Pengurus Pusat Pleno Ke-1 APTISI yang didukung PT IndoSterling Technomedia Tbk (TECH) ini digelar di Nusa Dua Convention Center, 1- 3 Juli 2022.
Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto diundang sebagai keynote speaker di acara tersebut.
Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), M Budi Djatmiko, menjelaskan acara ini merupakan puncak dari rangkaian Program Digitalisasi Kampus yang sudah dirintis bersama TECH sejak 2021.
“APTISI telah menghibahkan kepada seribu perguruan tinggi swasta di seluruh Indonesia, inovasi andalan TECH, Edufecta, sebuah aplikasi penyedia sistem informasi manajemen. Ini adalah amunisi bagi transfomasi dan digitalisasi perguruan tinggi,” kata Budi Djatmiko.
Sepanjang tahun 2022, lewat roadshow ke berbagai wilayah Indonesia, sedikitnya 1000 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) telah merasakan manfaat dari hibah pemanfaatan platform Edufecta yang dapat digunakan selama 5 tahun.
Baca juga: Perkuat Dukungan Layanan kepada Pemprov DKI Jakarta, Bank DKI Dorong Digitalisasi Perbankan
Edufecta merupakan aplikasi manajemen kampus terintegrasi berbasis cloud, yang diciptakan PT Technomedia Interkom Cemerlang - anak usaha PT IndoSterling Technomedia Tbk (TECH), untuk percepatan digitalisasi perguruan tinggi di Indonesia.
CEO PT Technomedia Interkom Cemerlang, Ucu Komarudin, menjelaskan manfaat yang dihadirkan oleh Edufecta.
“Manfaatnya tidak hanya sebatas kegiatan belajar - mengajar, tapi mulai dari semua proses pendaftaran mahasiswa baru hingga kegiatan pelaporan pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi,” jelas Ucu.
Puncak Rembug Nasional dan Rapat Pengurus Pusat Pleno Ke-1 APTISI menghadirkan sejumlah tokoh sebagai pembicara.
Baca juga: SKK Migas Dukung Pertamina Berdayakan UMKM Lewat Digitalisasi
Mereka antara lain Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, dan Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi - Ari Purbayanto.
Ditegaskan Budi, reformasi dunia pendidikan hanya bisa diraih lewat kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak.
"Kolaborasi itu tak hanya dengan ekosistem perguruan Ttnggi, tetapi juga pihak swasta, baik industri teknologi ataupun sebagai penyerap tenaga kerja, pihak regulator, dan semua stakeholders terkait,” kata Budi Djatmiko.