KLARIFIKASI Mantan Wamenlu Dino Patti Usai Kritik Misi Damai Jokowi ke Rusia
Ini klarifikasi kritikan Mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal soal kedatangan Jokowi ke Rusia, menurutnya Rusia tidak mengindahkan
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
"Kunjungan Presiden @jokowi ini dapat berikan dinamika baru bagi proses perdamaian yang sedang tersendat yang dirintis Sekjen PBB dan Presiden Turki, sekaligus buka jalur komunikasi baru. Karenanya, misi perdamaian ini adalah awal yang baik dan menimbulkan harapan."
"Tantangan utamanya, Rusia masih belum tertarik untuk akhiri perang di Ukraina. Ini terbukti dari aksi militernya di Ukraina yang kini semakin gencar. Prioritas Rusia saat ini bukan perdamaian namun untuk secara militer taklukkan dan kuasai Ukraina."
"Kedepan, saya berharap upaya perdamaian dengan Rusia dan Ukraina dapat berlanjut karena nampaknya situasi di medan perang akan semakin memburuk," klarifikasi Dino Patti, Sabtu (2/7/2022).
Baca juga: Kata Pakar soal Pertemuan Jokowi dengan Zelenskyy dan Putin: Strategis dan Turunkan Tensi Ketegangan
Putin Jamin 2 Masalah Ini Aman
Padahal menurut keterangan Jokowi, pertemuannya dengan Putin setidaknya membuat dua masalah ini menjadi jelas.
Yakni pertama, Putin siap menjamin keamanan untuk pasokan pangan dan pupuk, baik dari Rusia maupun dari Ukraina.
Putin juga akan membuka jalur pasok bahan pangan di Ukraina, terutama untuk jalur laut.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat melakukan konferensi pers bersama dengan Putin yang diunggah melalui Instagram orang nomor satu di Indonesia, @jokowi, Jumat (1/7/2022).
Pangan dan Pupuk Bagi Kemaslahatan Manusia
Jokowi menyampaikan Presiden Putin telah menjamin keamanan untuk pasokan pangan dan pupuk bagi duni.
Baca juga: Tiba di Abu Dhabi, Jokowi Diagendakan Salat Jumat Berjamaah dengan Presiden UEA
Baik pangan dan pupuk dari Rusia maupun dari Ukraina.
Pasalnya pangan dan pupuk merupakan kepentingan masyarakat dunia.
Ratusan juta orang terdampak karena terganggunya rantai pasok pangan dan pupuk terutama di negara-negara berkembang.
Ini tentu adalah persoalan kemanusiaan.