Koalisi Indonesia Bersatu Lebih Dipilih Pengguna Media Sosial daripada Poros PDIP dan Gerindra-PKB
Berdasarkan survei LSI, dari kantong politik digital, poros KIB terlihat unggul dibanding poros PDIP, maupun poros Gerindra-PKB.
Editor: Malvyandie Haryadi
Di segmen pendapatan rendah, dukungan terhadap poros PDIP sebesar 24,9 persen, poros KIB 17,2 persen dan poros Gerindra PKB 19,1 persen.
Sementara itu, dukungan partai lainnya 13,1 persen dan tidak menjawab 25,7 persen
Berikutnya di segmen pendidikan rendah, dukungan terhadap poros PDIP sebesar 25 persen, poros KIB 18,1 persen dan poros Gerindra-PKB sebesar 18,7 persen. Sementara itu, dukungan partai lainnya 12,2 persen dan tidak menjawab 26 persen.
Ade Mulyana juga menyampaikan bahwa komunitas digital memiliki kantong suara besar.
Pasalnya, pemilih di tempat tersebut memiliki suara di atas 50 persen dari total populasi.
"Politik digital atau komunitas digital. Kantong suara ini penting karena pemilih di kantong ini di atas 50 persen. Pengguna Facebook sebesar 51,8 persen dan penggunaan WhatsApp sebesar 60,9 persen ," kata Ade di Kantor LSI, Jakarta, Rabu (6/7/2022).
Poros Gerindra-PKB
Poros Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diprediksi memenangkan suara di pemilih muslim pada Pilpres 2024 mendatang.
Mereka unggul dibandingkan dua poros lain yaitu poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan PDIP.
Baca juga: Survei LSI Denny JA: Poros PDIP Unggul di Pemilih Berpendapatan dan Berpendidikan Rendah
Hal tersebut terungkap dari hasil survei LSI Denny JA pada 24 Mei 2022 hingga 7 Juni 2022. Adapun survei itu melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia.
"Pemilih muslim adalah kantong besar suara karena populasinya kurang lebih 90 persen pemilih. Di kantong suara pemilih muslim, saat ini Poros Gerindra PKB unggul dibandingkan poros lain," kata Peneliti LSI Denny JA, Ade Mulyana di Kantor LSI, Jakarta, Rabu (6/7/2022).
Rinciannya, dukungan terhadap poros Gerindra-PKB sebesar 20,1 persen, poros KIB 17,3 persen dan poros PDIP 18,7 persen. Sementara itu, partai lainnya 16,7 persen dan tidak menjawab 27,2 persen.
"Mengapa pers Gerindra-PKB unggul di kantong suara ini? karena ada PKB yang menarik banyak pemilih Islam terutama kelompok Islam tradisional atau NU," jelas Ade.
Lebih lanjut, Ade menambahkan bahwa pemilih tersebut masih bisa berubah tergantung dengan figur capres dan cawapres yang diusung oleh ketiga poros tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.