Jokowi: Hati-hati yang Suka Makan Roti & Makan Mi, Harganya Bisa Naik akibat Perang Rusia-Ukraina
Jokowi mengatakan kenaikan harga gandum akan berdampak pada harga pangan seperti roti dan mi yang diperkirakan juga akan mengalami kenaikan.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
Jokowi mengingatkan kemandirian pangan sangat penting sehingga Indonesia tidak mengalami kekurangan pangan akut.
"Kalau Bapak/Ibu ke luar, harga pangannya karena ketergantungan pada gandum sudah naik 30, sudah naik 50 persen. Mau Bapak/Ibu semuanya harga naik? Ada yang mau? Coba tunjuk jari yang harga pangan senang naik? Tunjuk jari, maju ke depan saya beri sepeda," tanya Jokowi ke masyarakat.
Jokowi bersyukur saat ini Indonesia tak bergantung pada negara lain dari segi beras.
"Untungnya kita ini Alhamdulillah rakyat kita utamanya petani masih berproduksi beras dan sampai saat ini harganya belum naik, moga-moga tidak naik. Karena stoknya selalu ada dan sudah tiga tahun kita tidak impor beras lagi," ujarnya.
Menurut data Kementerian Pertanian, produksi beras nasional pada tahun 2019 mencapai 31,31 juta ton, meningkat di tahun 2020 menjadi 31,36 juta ton.
Sementara di tahun 2021 produksi beras di Indonesia mencapai 31,33 juta ton.
Baca juga: Vladimir Putin Siap Pasok 50 Juta Ton Gandum ke Pasar Internasional Demi Mengatasi Inflasi Global
Ia pun berterima kasih kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang dinilainya berkontribusi dalam hal tersebut.
"Biasanya kita impor 1,5 juta ton, 2 juta ton. Ini sudah tidak impor lagi. Ini menteri pertanian hadir di sini, makasih Pak Menteri," imbuh Jokowi.
Tak lupa mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan semua kepala daerah agar memanfaatkan lahan kosong dengan menanam.
"Saya mengajak kepada seluruh bupati utamanya wali kota untuk memanfaatkan lahan sekecil apapun untuk menanam. Untuk berproduksi kebutuhan pangan sehari hari penting. Jangan sampai ada lahan kosong manfaatkan untuk asupan gizi anak kita. Karena kita gak ngerti mana yang tumbuh bisa kita panen. Penting sekali. Karena anak-anak kita hari ini penentu saja masa depan Indonesia," tegas Jokowi.(tribun network/fik/dod)