Wawasan Kebangsaan Harus Diperkuat, Mahasiswa Disebut Rentan Disusupi Propaganda Radikal
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, Perguruan Tinggi masih menjadi tempat yang rentan penyebaran paham radikal.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Wahyu Aji
Rektor Universitas Brawijaya, Prof Widodo, SSi, MSi, PhD, MedSc, mengakui pentingnya peran civitas akademik untuk pencegahan radikalisme dan terorisme.
Menurutnya civitas akademik bisa mengambil peran melalui tridharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Menurut Prof Widodo edukasi cinta tanah air penting bagi mahasiswa. Dengan demikian muncul kerangka berpikir yang terbuka dan inklusif.
Generasi muda, tegas Prof Widodo perlu waktu untuk memahami jati dirinya.
Maka universitas menyiapkan unit aktivitas kemahasiswaan atau kegiatan yang meningkatkan profesionalisme, membangun cara pandang mahasiswa yang terbuka dan toleran terhadap perbedaan.
“Kita bisa bekerja sama dengan BNPT di Kawasan Terpadu Nusantara dalam rangka proses pengabdian masyarakat," kata Widodo.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Dr H Fauzan, MPd, mengatakan saat ini seluruh aktivitas kampus selalu di bawah pengawasan tenaga pendidik sehingga kampus bebas dari gerakan radikal.
Baca juga: ASN Rawan Terpapar Radikal, BNPT Minta Pimpinan Lembaga Awasi Rumah Ibadah di Kawasan Lembaga
Nilai kebangsaan bagi UMM menjadi hal penting sehingga tidak dilepaskan dari proses belajar mengajar.
"Kita harus menbangun kesadaran bahwa negara ini tidak mungkin digotong oleh satu golongan, apa lagi sebagai lembaga pendidikan yang notabene membangun peradaban ke depan tentu wawasan nilai kebangsaan menjadi bagian yang tidak terpisahkan," tegas Fauzan.