Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BNN Tegas Tolak Legalisasi Ganja, Meskipun Tingkat Keberbahayaan Ganja Turun Jadi Level 1

BNN tegas menolak legalisasi ganja untuk segala keperluan, walaupun berkaitan dengan kebutuhan medis, Kepala BNN ungkap alasannya

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in BNN Tegas Tolak Legalisasi Ganja, Meskipun Tingkat Keberbahayaan Ganja Turun Jadi Level 1
Tribunnews/Igman Ibrahim
Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Bareskrim Polri menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam masalah rehabilitasi bagi para penyalahguna dan pecandu narkoba - BNN tegas menolak legalisasi ganja untuk segala keperluan, walaupun berkaitan dengan kebutuhan medis, Kepala BNN ungkap alasannya 

Senada dengan apa yang disampaikan Golose, menurut Guru Besar Fakultas Ilmu Farmasi Universitas Gajah Mada, Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt, urgensi ganja medis pada dunia medis sebenarnya tidak begitu besar.

Menurut Prof Zullies, penggunaan ganja lebih kepada memberikan alternatif obat.

Yakni apabila obat-obat yang sudah ada kurang atau bahkan tidak memberikan efek yang diinginkan.

Kendati demikian, untuk menyatakan bahwa obat lain tidak efektif tentu saja ada prosedurnya.

Prosedurnya yaitu dengan melakukan pemeriksaan yang akurat dan penggunaan obat yang adekuat.

Baca juga: Kementan Soal Wacana Ganja Medis: Tidak Ada di Daftar Tanaman Binaan dan Budidaya

"Posisi ganja medis ini sebenarnya justru merupakan alternatif dari obat lain, jika memang tidak memberikan respons yang baik."

"Ganja medis baru bisa digunakan jika obat lain sudah tidak mempan, itupun dengan catatan bahwa ganja medis yang digunakan berupa obat yang sudah teruji klinis, sehingga dosis dan cara penggunaannya jelas,” kata Prof Zullies, Sabtu (9/7/2022), dikutip dari Tribunnews.com.

Prof Dr Apt Zullies Ikawati, Guru Besar Fakultas Farmasi UGM.
Prof Dr Apt Zullies Ikawati, Guru Besar Fakultas Farmasi UGM. (Dokumentasi Pribadi Prof Zullies Ikawati)
Berita Rekomendasi

Menurut Prof Zullies, semestinya pemerintah bukan melegalisasi tanaman ganjanya.

Sebab, menghitung potensi penyalahgunaannya akan besar.

"Siapa yang akan mengontrol takarannya, cara penggunaannya, dan lain-lain walaupun alasannya adalah untuk terapi?"

Baca juga: Wakil Menteri Kesehatan: Aturan Penelitian Ganja untuk Medis Tak Perlu Revisi UU Narkotika

"Dikhawatirkan akan banyak penumpang gelap yang akan menumpang pada legalisasi ganja."

"Berapa persen sih pengguna ganja yang benar-benar butuh untuk terapi dibandingkan dengan yang untuk rekreasi?" imbuhnya.

Akan lebih baik apabila obat yang diturunkan dari ganja dan harus sudah teruji klinis, daripada harus melegalkan ganja.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rina Ayu Panca Rini)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas