Cerita Raja Juli Antoni Saat Detik-detik Ditunjuk Jokowi Jadi Wakil Menteri ATR/BPN
Raja Juli Antoni menceritakan awal mula dirinya ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Raja Juli Antoni menceritakan awal mula dirinya ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Mulanya, pada Selasa 14 Juni, lalu dirinya mendapat pesan melalui whatsapp dari salah seorang ajudan Presiden Jokowi.
Dimana, dalam pesan singkat tersebut, sang ajudan presiden meminta Raja Juli Antoni untuk stanby atau bersiap.
Saat itu, tak diinformasikan bahwa harus menghadap Presiden di Istana Merdeka Jakarta atau Istana Bogor.
Hal itu diungkapkan Antoni saat sesi wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Jakarta, Jumat (15/7/2022).
"Satu hari sebelum pelantikan hari Selasa tanggal 14, saya kira-kira jam 11.00 WIB, saya di whatsapp oleh salah satu ajudan Pak Jokowi, agar saya stanby dengan sore, kemungkinan sore bapak (Jokowi) akan memanggil saya," ungkap Antoni.
Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu juga sempat menanyakan kembali kepada ajudan presiden tersebut pada pukul 16.00 WIB.
Pasalnya, jika pertemuan dilakukan di Istana Bogor, dirinya harus melaku perjalanan dari Jakarta. Namun, sebaliknya jika dilakukan di Istana Merdeka Jakarta, ia menunggu di Kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim.
Baca juga: Cerita Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni Tak Bisa Tidur 7 Hari 7 Malam Usai Dilantik Jokowi
"Sekitar pukul 4 (16.00), belum ada kabar, saya menyapa beliau (ajudan), apa di Istana Merdeka atau Istana Bogor. Kalau di Bogor saya harus pindah karena saya stanby di kantor pusat PSI di Wahid Hasyim. Kemudian beliau mengarahkan saya, beliau (Presiden) mau bertemu di Jam 5 (17.00 WIB,) di Istana Merdeka. Jadi saya kesana," katanya.
Saat tiba di Istana Jakarta, Antoni mengaku sempat menunggu di ruang tunggu. Bahkan, ia berusaha agar kedatangannya ke Istana tak diketahui oleh awak media.
Pasalnya, saat itu tengah ramai soal siapa saja tokoh yang akan masuk ke dalam kabinet Pemerintahan.
"Cukup lama menunggu dan saya berhasil untuk tidak terlibat oleh wartawan, Alhamdulillah saya tidak ketemu dan masuk agak lama, hampir 1 jam saya di ruang tunggu dan saya sendiri disana. Kemudian saya dipanggil masuk, di dalam sudah ada Pak Presiden dan Pak Menteri Hadi," ungkapnya.
Sigkat cerita, kata Antoni, Presiden Jokowi langsung mengenalkan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri ATR/BPN dan dirinya sebagai Wakil Menteri ATR/BPN.
"Supaya lebih simpel, saya kenalkan langsung, ini menterinya, ini wakil menterinya," ujar Antoni menceritakan ucapan Jokowi kala itu.
Mantan Direktur Eksekutif Maarif Institute itu mengatakan, bahwa dirinya sebelumnya sudah pernah bertemu Hadi Tjanjanto, namun hubungannya tak akrab.
Dalam kesempatan itu, kata Antoni, Presiden Jokowi langsung memberikan tiga arahan khusus yang harus dikerjakan Kementerian ATR/BPN.
Pertama, Presiden meminta untuk melanjutkan program sertifiksi rakyat.
"Tanah akan memiliki nilai ekonomi kalau memang ada sertifikasi, legal formalnya sehingga ada kepastian hukum, dan berdampak pada perbaikan ekonomi masyarakat," ucapmya.
Kedua, Presiden meminta agar bisa menyelesaikan sejumlah permasalagan tentang konflik agraria.
"Di dalamnya juga pemberantasan mafia tanah dan ini kembali ramai," terangnya.
"Ketiga soal (lahan) Ibu Kota Negara (IKN)," sambungnya.
Baca juga: Reshuffle Kabinet Jokowi: Zulhas Jadi Mendag, Hadi Tjahjanto Menteri ATR/BPN, Ada 3 Wamen Baru
"Setelah itu saya keluar dengan Pak Hadi berbarengan, karena Pak Hadi mantan Panglima TNI, jadi pintunya melalui pintu dekat masjid. Saya kembali bisa tidak terlihah oleh wartawan," tutupnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional di Kabinet Indonesia Maju untuk sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024.
Hadi pun resmi mengantikan Sofyan Djalil di posisi tersebut.
Diwaktu bersamaan, Presiden juga melantik Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. Raja Juli pun resmi menggantikan Surya Tjandra.