Akademi Televisi Indonesia Sajikan Cara Unik Jemput Bola Calon Mahasiswa
Akademi Televisi Indonesia (ATVI) yang khusus mendidik mahasiswa untuk terampil dan mahir dalam bidang broadcasting, digital media, punya cara unik.
Penulis: Johnson Simanjuntak
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam mempromosikan programnya, Akademi Televisi Indonesia (ATVI) yang khusus mendidik mahasiswa untuk terampil dan mahir dalam bidang broadcasting, digital media, dan sejumlah hal terkait dengan media sosial, antara lain konten kreator, konten editor, maupun calon youtuber, punya cara unik tersendiri.
Bertempat di Studio 1 Emtek City, Jumat (15/7/2022) digelar “ATVI Entertainment Presentation Gathering”. Studio ini biasa digunakan untuk acara-acara regular di Indosiar, seperti AKSI (Akademi Sahur Indosiar), Stand Up Comedy Academy (SUCA) hingga Tukul Show. Sehingga nuansa program gathering tak ubahnya, seperti sedang menikmati acara live di Indosiar.
Acara yang dikemas khas sekolah broadcasting ini merupakan kerja sama Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) se-Jabodetabek dan ATVI, menghadirkan sekitar 190 guru bimbingan dan konseling yang tersebar dari berbagai sekolah di wilayah DKI dan Tangerang.
Acara promosi perkenalan kampus ATVI ini dikemas ala produksi sebuah tayangan variety show televisi. Para tamu diperlakukan layaknya tamu VIP dalam sebuah acara besar di televisi nasional.
Acara dibuka dengan suguhan tarian yang mewakili keragaman daerah di Indonesia seperti Sulawesi, Papua, Bali, Sumatera, Betawi dan Jawa. Representasi dari berbagai budaya besar yang ada di nusantara.
Tarian pembuka yang rampak itu, dengan sempurna dibawakan oleh Batavia Dance Studio. Grup kesenian (tari) yang berdiri sejak tahun 2003 tersebut adalah nama yang terkenal dalam dunia seni tari di televisi nasional.
Dan layaknya acara siaran langsung, ATVI Entertainment Presentation Gathering ini juga dipandu oleh dua host yang sangat kompeten, yaitu Jeanette Lie, yang merupakan reporter Indosiar/SCTV dan Selfi LIDA (Juara 1 dari program Liga Dangdut Indonesia).
Dalam rangkaian acara yang berdurasi sekitar 90 menit itu juga menampilkan karya-karya terbaik mahasiswa ATVI dari berbagai Angkatan yang meliputi beragam genre acara, mulai dari drama televisi, lifestyle magazine, video popular, traveling program hingga variety show.
Keunggulan ATVI
Kabag Kemahasiswaan dan Kerja sama ATVI, Handy Utama Raphael memaparkan core competencies dari ATVI yaitu Content Producer, content creator, creative, program director dan broadcast expertise dan job opportunities atau potensi pasar kerja lulusan seperti, TV Broadcast, Radio Visual, Production House, Advertising Company, Video Production dan Multimedia services, Digital Media Enterprise serta Public Relation.
“Hubungan antara apa yang diajarkan di ATVI dan potensi lapangan pekerjaan ini menjadi bekal bagi para guru bimbingan dan konseling saat mereka membimbing anak-anak didik agar tepat dan selaras dalam memilih bidang studi kelak di jenjang perguruan tinggi,” ujar pria yang lebih akrab disapa Hans.
Direktur ATVI, Eduard Depari MA, menekankan bahwa ATVI sudah mendapatkan ijin dan penetapan keputusan dari Kemendikbudristek, untuk penyelenggaraan Program Studi Sarjana (S1) Terapan Produksi Media.
“Ini merupakan fakta dan konsekuensi logis dari komitmen ATVI untuk senantiasa mengadaptasi, mengikuti perkembangan zaman yang bergerak sangat cepat. Pendidikan sejatinya adalah mentransfer ilmu serta membangun karakter, dua hal Itulah yang dipilih ATVI dalam menjalankan misi pendidikannya,” katanya.
Ditegaskan Eduard, merubah orientasi pendidikan dari fokus penyiaran (dalam hal ini Pertelevisian) ke konsentrasi produksi konten media digital merupakan konsekuensi logis keharusan pendidikan beradaptasi untuk mampu menjawab tantangan teknologi melalui penyiapan sumber daya manusia yang handal dan memadai. Tugas Pendidikan adalah menyiapkan manusia untuk mampu memanfaatkan teknologi bagi kemaslahatan hidup bersama.