Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Asal Omicron Subvarian BA.2.75 dan Daftar Negara yang Terkena

Varian Omicron BA.2.75 pertama kali terdeteksi di India pada awal Mei 2022. Sejumlah negara melaporkan adanya kasus virus ini, mana saja?

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Asal Omicron Subvarian BA.2.75 dan Daftar Negara yang Terkena
NATIONAL INSTITUTE OF INFECTIOUS DISEASES/VIA KYODO/JAPAN TIMES
Varian omicron dari coronavirus seperti hasil pengamatan dari mikroskop. Varian Omicron BA.2.75 pertama kali terdeteksi di India pada awal Mei 2022. Sejumlah negara melaporkan adanya kasus virus ini, mana saja? 

TRIBUNNEWS.COM - Varian Omicron BA.2.75 pertama kali terdeteksi di India pada awal Mei 2022.

Di India, subvarian ini ditemukan pada 23 persen sampel Covid-19 yang diurutkan sejak awal Juli oleh GISAID.

Mengutip Guardian, varian BA.2.75 dijuluki "Cantaurus", namun bukanlah nama resmi dari WHO.

Pihak WHO sendiri memasukkan subvarian Centaurus BA/2.75 dalam kategori VOC-LUM.

VOC-LUM atau Varian of Concern Lineage Under Monitoring, artinya adalah cabang dari varian mengkhawatirkan yang sedang diawasi secara ketat.

WHO menyebut bahwa pelacakannya lebih sulit dari biasanya.

Baca juga: 3 Orang di Indonesia Terinfeksi Omicron Centaurus atau BA.2.75

Pasalnya, hanya ada sekitar 200 pengurutan genom BA.2.75 dari 14 negara.

Berita Rekomendasi

Selain pertumbuhannya yang cepat dan penyebaran geografis yang luas, ahli virologi telah diperingatkan oleh banyaknya mutasi ekstra yang terkandung dalam BA.2.75.

"Ini bukan mutasi yang tepat, lebih pada jumlah/kombinasinya," kata Dr Tom Peacock, seorang ahli virologi di Imperial College London.

Baca juga: Syarat Naik Pesawat dan Kereta Api bagi yang Belum Vaksin Booster

Kepala Ilmuwan WHO, Dr. Soumya Swaminathan menyampaikan, penularan, keparahan dan potensi penghindaran kekebalan imunitas tubuh oleh BA.2.75 saat ini masih tidak diketahui.

Varian omicron dari coronavirus seperti hasil pengamatan dari mikroskop.
Varian omicron dari coronavirus seperti hasil pengamatan dari mikroskop. (NATIONAL INSTITUTE OF INFECTIOUS DISEASES/VIA KYODO/JAPAN TIMES)

Sebab, belum ada cukup informasi bagi para peneliti untuk memprediksikan seberapa bahaya virus ini.

Beberapa ahli mencurigai bahwa subvarian baru BA.2.75 dapat meningkatkan potensi bahaya.

Para ahli juga menyebut subvarian ini sebagai subvarian "generasi kedua", akrena Centaurus BA.2.75 berkembang dari subvarian Omicron BA.2.

Sejumlah negara yang melaporkan adanya kasus subvarian BA.2.75, yakni:

1. Australia

2. Kanada

3. Jepang

4. Amerika Serikat

5. Jerman

6. Selandia Baru

7. Inggris

8. Korea Selatan

9. Singapura

10. Indonesia

11. Korea Selatan

(Tribunnews.com, Widya) (Kompas.com, Ellyvon Pranita)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas