Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Militer Berduka Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU Jatuh, Soroti Insiden-insiden Sebelumnya

Ini adalah insiden ketiga sejak pemerintah mendatangkan 16 unit pesawat hasil kerja sama Korea Selatan dan Amerika Serikat itu, sejak 2013.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pengamat Militer Berduka Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU Jatuh, Soroti Insiden-insiden Sebelumnya
tangkap layar Youtube Tribunnews
Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi. Fahmi turut merasakan duka dan keprihatinan mendalam atas jatuhnya pesawat latih T-50i Golden Eagle TNI AU di Blora, Jawa Tengah, pada Senin (18/7/2022) malam. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi turut merasakan duka dan keprihatinan mendalam atas jatuhnya pesawat latih T-50i Golden Eagle TNI AU di Blora, Jawa Tengah, pada Senin (18/7/2022) malam.

Pesawat tersebut sempat dilaporkan hilang kontak sekira satu jam setelah mengudara dari Lanud Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur.

Kebetulan, kata Fahmi, ia sempat melihat dan mendengar gemuruh pesawat tersebut setelah lepas landas dan mengudara di atas Kota Madiun pada malam itu.

"Siapa mengira itu adalah gemuruh dan penerbangan terakhir bagi TT5009 dan sang pilot muda, Letnan Satu Penerbang Allan Syafitra Indera, yang belum lama melepas masa lajangnya," kata Fahmi ketika dikonfirmasi Tribunnews.com pada Selasa (19/7/2022).

Bagi TNI AU, kata dia, ini adalah insiden ketiga sejak pemerintah mendatangkan 16 unit pesawat hasil kerja sama Korea Selatan dan Amerika Serikat itu, pada kurun waktu 2013 hingga 2014.

Insiden pertama, kata Fahmi, terjadi pada Desember 2015.

Baca juga: TNI AU Kirim Tim untuk Evakuasi Pesawat T-50i Golden Eagle yang Jatuh di Blora

Berita Rekomendasi

"Sahabat saya, Letkol Marda Sarjono dan Co-Pilotnya, Kapten Dwi Cahyadi, gugur dalam kecelakaan itu," lanjut dia.

Insiden kedua, sambung Fahmi, terjadi pada Agustus 2020.

Pilotnya, kata dia, Letkol Luluk Teguh Prabowo meninggal dunia setelah tiga pekan dirawat akibat tergelincirnya pesawat di Lanud Iswahjudi Madiun.

Setelah insiden kedua, kata Fahmi, 14 pesawat yang tersisa menjalani pemeriksaan dan perawatan untuk memastikan kelaikannya.

Namun, kata dia, sebuah insiden kembali terjadi pada Agustus 2021.

"Sebuah komponen pesawat dilaporkan jatuh pada saat terbang latih di wilayah udara Jawa Timur. Bersyukur, pilot dan pesawat mendarat dengan selamat," kata dia.

Menyusul musibah yang terjadi tadi malam, kata dia, tak ayal spekulasi berkembang mengenai penyebab kecelakaan pesawat yang sedang dalam misi latihan penghadangan taktikal malam hari itu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas