Cerita Dubes RI untuk Belanda: Tiada Hari Tanpa Kopi Gayo, Sehari Konsumsi Empat Cangkir
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas bercerita kebiasaan warga Belanda mengkonsumsi empat cangkir kopi perhari
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -"Tiada hari tanpa kopi gayo."
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas mengungkapkan kopi gayo menjadi komoditas yang paling diburu.
Mayerfas bercerita kebiasaan warga Belanda mengkonsumsi empat cangkir kopi setiap harinya.
"Tiada hari tanpa kopi gayo bahkan kita biasa kasih oleh-oleh kopi gayo, selama ketersediaannya masih ada," katanya dalam launching TribunGayo.com: Bangga Pariwisata dan Kopi Gayo, Kamis (21/7/2022).
Menurutnya, mayoritas pengusaha kopi di Belanda juga melakukan fokus pembelian kopi gayo.
"Kami yakin bahwa ekspor kopi kita akan terus besar kalau melihat potensi pasar walaupun kita penghasil kopi nomor empat tetapi nama kopi Indonesia termasuk yang cukup besar di Belanda," tutur Mayerfas.
"Jadi kalau di Belanda saya pikir orang yang peminum kopi tahu gayo tapi mereka tahunya gayo itu hanya kopi padahal ada wisata yang indah.
Jadi nama gayo tinggal kita dorong peningkatan ekspor sehingga berdampak ke peningkatan ekonomi petani hingga industri umkm semakin makmur," lanjutnya.
Dubes Belanda juga melakukan komunikasi pelaku usaha dan eksportir untuk menggali potensi yang belum tergarap dari kopi Indonesia.
Ia menilai pentingnya konsistensi dan pengendalian mutu karena di Eropa sangat memperhatikan sekali yang namanya food security atau keamanan dari makanan dan minuman.
"Saya pikir kita tidak ada masalah soal itu, karena ekspor perkebunan dan pertanian kita sangat besar bahkan melebihi ekspor," imbuhnya.
Mayerfas menyebut di Belanda yang merupakan penduduk Republik Indonesia jumlahnya mencapai 1,7 juta orang
Mayerfas meyakini hal itu bisa membuat potensi Kopi Gayo makin dikenal luas.
Saat ini setidaknya total ada 400 lebih restoran dan cafe Indonesia yang tersebar di Belanda.(*)