Rekaman CCTV Kasus Brigadir J Dibuka Jika Penyidikan Rampung, Polri: Jadi Tidak Sepotong-sepotong
Polri berjanji akan membuka rekaman CCTV terkait kasus penembakan Brigadir J jika proses penyidikan telah selesai.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mengaku belum melihat rekaman CCTV yang diklaim telah ditemukan oleh polisi.
Baca juga: 4 Kecurigaan Keluarga soal Tewasnya Brigadir J: Ada Pelaku Selain Bharada E, Dugaan Penganiayaan
Ketika diundang ke Bareskrim Polri pada Rabu (20/7/2022), ujar Kamaruddin, pihaknya belum diperlihatkan rekaman CCTV itu.
Agenda pertemuan pada Rabu, disebutkan Kamaruddin hanya membahas soal perihal autopsi ulang.
"Kalau sudah ditemukan kita sebut Puji Tuhan, tetapi biasanya kan kalau sudah ditemukan CCTV itu akan diperlihatkan kepada kami," kata Kamaruddin Simanjuntak di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (21/7/2022) dini hari, dilansir Tribunnews.com.
"Belum belum (ditunjukan CCTV yang baru ditemukan), jadi memang sempat tadi dibahas itu hanya sebatas autopsi, biarlah itu ahli dijelaskan oleh para ahli yang di bidangnya," lanjutnya.
Komnas HAM akan Panggil Kepolisian Pekan Depan
Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Choirul Anam, mengungkapkan pihaknya akan memanggil kepolisian pada pekan depan.
Keperluan ini dalam rangka meminta keterangan pada kepolisian terkait kasus tewasnya Brigadir J.
"Minggu depan sudah mulai ada permintaan keterangan dari pihak kepolisian."
"Soal harinya kapan dan lain sebagainya pada waktunya akan kami sebutkan kapan harinya dan temanya apa," ujar Anam, Rabu (20/7/2022) malam, dilansir Tribunnews.com.
Hingga saat ini, imbuhnya, Komnas HAM terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak terkait.
Baca juga: SOSOK Saor Siagian yang Laporkan Irjen Ferdy Sambo dan Bharada E, Pernah Ditantang Fahri Hamzah
Ia juga memastikan sejauh ini tim tidak menemukan kesulitan dalam penanganan kasus Brigadir J.
"Jadi tidak ada kesusahan di sini. Komunikasi tetap terjadi dan sebagainya," kata Anam.
Tak hanya itu, Anam juga membantah adanya rumor yang mengatakan pihaknya mendapat tekanan dalam menangani kasus penembakan di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.