Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Awal Mula Terungkapnya Kasus Bullying, Kondisi Korban Sebelum Meninggal & Desakan Usut hingga Tuntas

Sejumlah pihak meminta agar kepolisian mengusut tuntas kasus meninggalnya bocah SD di Tasikmalaya karena depresi akibat bullying.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Awal Mula Terungkapnya Kasus Bullying, Kondisi Korban Sebelum Meninggal & Desakan Usut hingga Tuntas
Dok. KPAID Kabupaten Tasikmalaya
Sejumlah pihak meminta agar kepolisian mengusut tuntas kasus meninggalnya bocah SD di Tasikmalaya karena depresi akibat bullying. Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Ato Rinanto, bersama anggota Polsek Singaparna Polres Tasikmalaya sedang mengunjungi rumah korban perundungan bocah 11 tahun dan dipaksa bersetubuh dengan kucing oleh teman-temannya di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (20/7/2022). 

Ibu kandungnya mengaku korban merupakan anak kedua dari empat saudara dan berstatus pelajar SD di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

Korban sempat mengaku ke ibu kandungnya dipaksa menyetubuhi kucing dengan disaksikan teman-temannya sambil diolok-olok dan direkam ponsel para pelaku.

Bahkan aksi bullying itu sebelumnya juga sering diterima korban.

"Sebelum kejadian rekaman itu, korban juga mengaku suka dipukul-pukul oleh mereka. Sampai puncaknya dipaksa begitu (sama kucing)," kata dia.

Usai kejadian itu, keluarga para pelaku perundungan sempat datang ke rumah dan meminta maaf.

Pihak keluarga mengaku sudah ikhlas dengan kepergian anaknya dan meminta hal ini tak terjadi lagi.

"Saya minta jangan lagi ke anak lainnya," ujar dia.

Baca juga: Bocah SD di Tasikmalaya Meninggal Usai Dipaksa Setubuhi Kucing: Pelajar SMP Terlibat

Berita Rekomendasi

Belum ada tersangka

Terkait kasus ini Polda Jabar belum menetapkan tersangka.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan polisi masih harus melakukan pendalaman guna memperjelas kronologi terjadinya peristiwa itu.

"Belum (identitas terduga pelaku) karena peristiwanya aja mau diperjelas dulu," ujar Ibrahim saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (21/7/2022).

Setelah peristiwanya jelas, kata Ibrahim, pihaknya akan melihat ada atau tidaknya unsur pidana dalam kasus itu.

Kemudian, akan dilakukan pendalaman untuk menentukan siapa pihak yang bertanggung jawab terkait tindak pidana tersebut.

"Kemudian, dari tindak pidana itu nanti kita cek siapa yang bertanggung jawab atas tindak pidananya."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas