Survei DTS, Ganjar Pranowo Unggul di Simulasi 3 Nama Sementara Anies Unggul Pada Simulasi 2 Nama
Lembaga survei DTS Indonesia melakukan survei nasional secara reguler terkait pemilihan presiden 2024.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei DTS Indonesia melakukan survei nasional secara reguler terkait Pemilihan Presiden 2024.
Survei yang dilakukan ini merupakan tahap ketiga 3. Survei dilakukan pada 28 Juni sampai dengan 8 Juli 2022, di 34 Provinsi.
Survei dilakukan terhadap 2.059 responden, dengan margin of error ± 2,16 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berdasarkan hasil survei dengan simulasi tiga nama, tiga kandidat dengan elektabilitas terkuat adalah Ganjar Pranowo dengan 36 persen, disusul kemudian Anies Baswedan 32.1 persen dan Prabowo Subianto 19.6 persen.
Direktur Eksekutif DTS Indonesia Ainul Huda mengatakan selisih antara Ganjar dan Anies kian menipis dibandingkan hasil survei serupa sebelumnya.
“Selisih elektabilitas Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan adalah 3,9 persen, jauh lebih kecil dibanding Survei DTS Indonesia pada Februari 2022 8,5 persen,” katanya dalam rilis survei virtual, Minggu (24/7/2022).
Ia menambahkan tren elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan cenderung meningkat. Sementara tren elektabilitas Prabowo Subianto cenderung menurun.
“Untuk pertama kalinya, elektabilitas Anies Baswedan mencapai di atas 30 persen sedangkan elektabilitas Prabowo Subianto menyentuh angka di bawah 20 persen,” katanya.
Sementara itu dalam simulasi 2 nama calon, untuk pertama kalinya elektabilitas Anies Baswedan unggul tipis dari elektabilitas Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto. Dalam simulasi head-to-head Anies Baswedan vs Ganjar Pranowo, elektabilitas Anies mencapai 42,2 persen, sedangkan elektabilitas Ganjar mencapai 40,5 persen.
“Sementara elektabilitas Anies berjarak lebih dari 10 poin persentase jika disimulasikan berhadapan dengan Prabowo, elektabilitas Anies 45,1 persen dan Prabowo 31,1 persen,” katanya.
Baca juga: Sahabat Ganjar: Lomba Kejuruan SMK TKJ Jadi Ajang Membidik Talenta Siswa Se-Jabodetabek
Ia mengatakan survei dilakukan untuk mengetahui preferensi masyarakat terhadap calon presiden (capres) 2024. Selain itu untuk mengukur popularitas dan elektabilitas capres 2024 secara periodik.
“Mengukur elektabilitas capres jika dipasangkan dengan cawapres (potensial). Selain itu, survei ini dilakukan untuk menguji apakah ada front runner candidate(s) seperti yang ditunjukkan oleh beberapa survei terdahulu,” katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.