Sambut Satu Abad NU, Lazisnu Se-Dunia Gelar Silaturahmi dan Konsolidasi
Lembaga Amil Zakat Infak Shadaqah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) PBNU menggelar silaturahmi Lazisnu sedunia di Gedung PBNU, Jakarta Pusat pada Kamis (28/7)
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Amil Zakat Infak Shadaqah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) PBNU menggelar silaturahmi Lazisnu sedunia di Gedung PBNU, Jakarta Pusat pada Kamis (28/07/2022).
Kegiatan tersebut dilangsungkan secara hibrid via Zoom.
Silaturahmi ini digelar sebagai upaya konsolidasi jaringan Lazisnu di seluruh dunia guna menyambut satu abad Nahdlatul Ulama.
Hadir secara langsung pada kesempatan tersebut Ketua Tanfidziyah PBNU yang membidangi Lazisnu, KH Choirul Sholeh Rasyid.
Baca juga: Program Nusantara Berqurban 2022, Lazisnu PBNU Gunakan Besek Bambu untuk Hindari Sampah Plastik
Dalam sambutannya, Kiai Sholeh Rasyid mengapresiasi kegiatan silaturahmi dan konsolidasi pengurus Lazisnu sedunia.
“PBNU mengapresiasi langkah cepat Lazisnu U menggelar silaturahmi sebagai bentuk konsolidasi pengurus Lazisnu sedunia. Dan Lazisnu memang harus mendunia,” ucapnya.
Dirinya berpesan Lazisnu mengedepankan transparansi karena hal tersebut menyangkut dana publik.
“Transparansi karena semua yang menyangkut (dana) publik seharusnya bisa diakses secara transparan. Lazisnu juga harus menjadi teladan, harus terpercaya. Kami (PBNU) bangga ada 279 cabang Lazisnu di 26 wilayah (provinsi) dan di 29 negara,” ungkap Kiai Sholeh Rasyid.
Baginya, jaringan atau cabang Lazisnu bisa disebut dengan modal atau sebagai langkah awal dari Lazisnu periode 2022-2027.
“Karenanya mari kita besarkan bersama-sama Lazisnu ini agar bisa menjadi yang terdepan di dalam pengelolaan ZIS,” harapnya.
Ketua Lazisnu PBNU Ali Hasan Al Bahar menyampaikan bahwa Lazisnu adalah media silaturahmi dari masyarakat yang mampu kepada saudara-saudara yang membutuhkan (mustahiq).
Dan sebagai integral dari PBNU, lanjutnya, Lazisnu berkomitmen untuk memberdayakan umat.
“Kami berharap, melalui LAZISNU, masyarakat semakin merasakan kehadiran LAZISNU. Bisa menjadikan LAZISNU sebagai (media) bagi yang kaya menitipkan hartanya, dan mustahiq mendapatkan apa yang perlu didapat,” kata Habib Ali Hasan, sapaanya.
Habib Ali Hasan juga menyinggung perihal problem penipuan (fraud) yang dilakukan dengan menggunakan dalih agama.