Pemalsuan Air Galon Merek Ternama Bikin Resah, Warganet: Produsen Perlu Agen Resmi
Terjadinya pemalsuan air galon ini menuai komentar negatif dari netizen, dari yang marah karena merasa tertipu
Penulis: Anniza Kemala
Editor: Firda Fitri Yanda
Agar praktik pemalsuan air galon merek ternama tak kembali terulang, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) tegas meminta agar produsen AMDK galon isi ulang menetapkan agen resmi. Penetapan agen resmi ini dimaksudkan untuk melindungi dan menghindari masyarakat dari galon air isi ulang oplosan.
“Agen resmi memang sudah sepatutnya ada, sehingga mutu dan kualitas barang terjamin. Hal ini sesuai Pasal 4 huruf (c) Undang-Undang Perlindungan Konsumen yang menyatakan hak konsumen adalah hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan atau jasa,” kata anggota BPKN Slamet Riyadi dalam keterangan tertulis, Senin (1/8/2022).
Selain itu, BPKN juga mendorong produsen AMDK galon isi ulang yang mereknya paling banyak dipalsukan untuk secepatnya membenahi tata kelola bisnisnya. Menurut Slamet, pembenahan terutama harus dilakukan pada sisi hilir agar praktik pemalsuan tidak terus berulang.
“Titik lemah ada di hilir, karena sering kali penjual atau warung tergiur tawaran galon isi ulang yang harganya lebih murah daripada harga yang normal,” kata Slamet.
Untuk mencegah praktik galon oplosan, BPKN menyarankan agar produsen menerapkan pelabelan kemasan galon isi ulang, misalnya dengan label sekaligus segel sekali buka.
Pada perkembangannya, Kepolisian Resor Cilegon dikabarkan akan bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengecek air dalam kemasan galon isi ulang merek yang paling sering dipalsukan.
Hingga saat ini polisi pun masih memburu seorang pelaku yang diduga menyuplai tutup galon isi ulang merek ternama. Diduga, pelaku memiliki akses ke perusahaan produsen tutup botol merek ternama yang dipasang pada galon oplosan tersebut.
Di sisi lain, konsumen pun masih mengalami kesulitan dalam membedakan antara air minum dalam galon yang asli dan air galon oplosan. Karena itu, produsen pun perlu menjawab kecemasan konsumen yang kian meningkat.
Pemberian panduan tidak dapat sepenuhnya menjawab kebingungan konsumen. Dalam salah satu panduan yang dirilis di situs resmi merek ternama yang dioplos, konsumen dianjurkan untuk melihat kode produksi dengan seksama, menemukan kode BB (Best Before) berupa print tinta hitam terdiri dari tanggal, bulan dan tahun pembuatan, pastikan, cetakan kedaluwarsa air dalam keadaan terbaca sempurna dan jelas, dan cek keberadaan tanggal produksi di badan dan tutup galon.
Tugas mengecek panduan tersebut cukup membebani konsumen, terutama dengan kode-kode angka dan tulisan yang cukup asing.
Anggota Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tubagus Haryo menyarankan agar produsen merek air galon yang dipalsukan melakukan evaluasi di seluruh mata rantai distribusi secara rutin.
Lebih lanjut, produsen perlu mempertimbangkan modifikasi desain kemasan, baik galon, tutup maupun segelnya, serta mengedukasi konsumen cara memilih produk yang terjamin asli.
Pernyataannya sekaligus mengindikasikan bahwa panduan yang ada di situs untuk edukasi konsumen masih belum memadai.
Ia pun turut berpendapat bahwa diperlukan distributor dan agen yang memiliki lisensi resmi, karena kejahatan galon oplosan itu bukan sekadar pemalsuan tutup botol, tapi juga isi air minum di dalam galonnya.