Ridwan Kamil Minta Usut Tuntas Penemuan Sembako Bantuan Presiden yang Terkubur di Depok
Ridwan Kamil turut menanggapi soal penemuan sembako bertulis bantuan presiden yang terkubur di Depok, minta diusut tuntas sesuai prosedur hukum
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil turut menanggapi soal penemuan sembako bertulis bantuan presiden yang terkubur di Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok, Jumat (29/7/2022) lalu.
Menurutnya, harus dilakukan penyelidikan lebih lanjut terkait adanya penguburan sembako bantuan presiden ini.
Emil, sapaanya, menyadari bahwa ada beberapa kondisi yang mengharuskan dilakukan pemusnahan terhadap suatu barang.
Dengan alasan, barang tersebut tidak layaka atau dilarang dikonsumsi.
"Dari pihak JNE kan sudah melakukan klarifikasi bahwa ada prosedur dalam penyaluran, kalau barang rusak tidak bisa dipakai bisa dimusnahkan."
"Jenis pemusnahan kan beda-beda ya, (misalnya) kalau narkoba itu dibakar."
Baca juga: Soal Sembako yang Terkubur di Depok, Mensos Risma: Bukan Zaman Saya, Bantuan Saya Berwujud Uang
"Mungkin kalau barangnya rusak berbentuk beras, mungkin di kubur, kira-kira begitu."
"(Dengan catatan) jika itu sesuai prosedur. Kalau ternyata tidak sesuai prosedur, tentu saya rekomen (dilakukan penegakkan) aturan hukum."
"Karena itu (bantuan) dari anggaran negara kan, sudah dianggarkan, sudah dibelanjakan, sudah disalurkan, dan itu saya minta diteliti," jelas Emil dikutip dari tayangan Kompas Tv, Selasa (2/8/2022).
Itupun, lanjut Emil, harus benar-benar dibuktikan dimana barang itu mulai dianggap rusak atau tidak layak dikonsumsi.
"Apakah barang itu rusak di awal, rusak di perjalanan atau dirusakka, kan kita tidak tau."
"Bahwa kalau sudah rusak memang harus dimusnahkan, masak iya dikonsumsi."
"Tapi pertanyaan saya tadi rusaknya di awal, di tengah apa di akhir, itu kalau bisa sesuai prosedur hukum menyelidiki itu," kata Emil.
Baca juga: Heboh Beras Bantuan Sosial Ditimbun di Depok, Terungkap Alur Distribusi dan Tanggapan Menteri PMK
Pengakuan JNE
Atas ditemukannya sembako bantuan presiden yang terkubur di Depok itu, pihak JNE buka suara.
Eri Palgunadi sebagai VP of Marketing JNE Express mengakui JNE memang mengubur sembako bantuan presiden di lahan kosong tersebut.
Bukan tanpa alasan, Eri menyebut sembako bantuan presiden itu dikubur karena rusak.
Eri pun memastikan bahwa penguburan sembako yang rusak itu tak melanggar prosedur, karena telah sesuai dengan perjanjian dari pihak JNE dengan pihak pemerintah.
"Kami sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak," ujar Eri, Minggu (31/7/2022) dikutip dari Kompas.com.
Eri tak menjelaskan lebih jauh terkait kapan penguburan bantuan sembako presiden itu dilakukan.
Baca juga: Polisi Beberkan Peran JNE dalam Dugaan Penimbunan Sembako Bantuan Presiden di Depok
Istana Buka Suara
Dengan adanya kabar perjanjian kesepakatan JNE dengan pemerintah, pihak Istana Kepresidenan menegaskan tak pernah bekerja sama dengan perusahaan logistik JNE.
Apalagi untuk mengirimkan sembako bantuan presiden.
"Istana tidak pernah bekerja sama dengan JNE," kata salah satu pejabat Istana di lingkup Sekretariat Presiden, Senin (1/8/2022).
Pihaknya menegaskan, semua bantuan sembako dari presiden dikirimkan langsung ke masyarakat tanpa melalui pihak ketiga.
"Sekretariat Presiden selalu membagikan langsung durasi waktu satu hari selesai dan dengan jumlah yang telah didata oleh pemda setempat, dibantu polres dan kodim," ujarnya.
Sebagian artikel telah tayang di https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/01/09234251/sembako-bantuan-presiden-dikubur-di-depok-ditemukan-di-kedalaman-3-meter?page=all
(Tribunnews.com/Galuh Widya wardani)(Kompas.com/Ihsanuddin)